• Senin, 22 Desember 2025

Demi Amankan Data, Perusahaan Teknologi Lakukan Hal Mubazir yang Merusak Lingkungan

Photo Author
- Minggu, 9 Oktober 2022 | 06:11 WIB
Perusahaan teknologi menghancurkan jutaan perangkat penyimpanan yang dapat digunakan kembali setiap tahun. Foto: Giz China
Perusahaan teknologi menghancurkan jutaan perangkat penyimpanan yang dapat digunakan kembali setiap tahun. Foto: Giz China


KONTEKS.CO.ID - Sebuah laporan baru dari Financial Times mengungkapkan, prosedur standar saat ini untuk perusahaan teknologi adalah menghancurkan server dan hard drive setiap beberapa tahun. Sebuah tindakan mubazir yang merusak lingkungan.





Mereka tidak lagi menghapus data pada drive dan menjualnya kembali. Laporan tersebut menguraikan kerusakan planet sebagai akibat dari praktik ini.





Perusahaan teknologi seperti Amazon, Microsoft, dan Google meningkatkan perangkat keras penyimpanan mereka setiap empat atau lima tahun. Bersama dengan bank, departemen kepolisian, dan lembaga pemerintah, mereka menghancurkan sekitar puluhan juta perangkat penyimpanan setiap tahun.





Ini karena paparan data yang kecil dapat memiliki konsekuensi hukum yang cukup serius. Bulan lalu, Komisi Sekuritas dan Bursa AS mendenda Morgan Stanley Rp535 miliar karena melelang ribuan hard drive yang mengungkap data jutaan pelanggan.





Tidak ada indikasi bahwa ada pelanggan yang menderita akibat kebocoran tersebut. Namun, banyak perusahaan, terutama yang mengoperasikan layanan cloud, pasti tidak menginginkan situasi serupa.





Beberapa orang mungkin berpikir bahwa membuang perangkat keras usang dan meningkatkan ke perangkat keras baru baik untuk lingkungan.





Kenyataan sebaliknya mungkin benar terjadi. Upgrade ke perangkat keras yang lebih baru lebih hemat energi dan memiliki jejak karbon yang lebih rendah. Namun, jejak karbon dari sebagian besar produk teknologi berasal dari manufaktur, bukan operasi.


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Terkini

X