Microsoft pun menyarankan pengguna untuk mengekspor riwayat percakapan mereka secara manual melalui fitur ekspor WhatsApp sebelum tenggat waktu 15 Januari.
Setelah melewati batas waktu tersebut, percakapan akan hilang dan layanan Copilot tidak bisa lagi diakses melalui WhatsApp.
Langkah Meta ini juga menambah bab baru dalam hubungan antara platform pesan dan teknologi AI.
Dengan memperketat akses, Meta ingin mengontrol bagaimana AI berinteraksi dengan pengguna WhatsApp, sekaligus memastikan API bisnis tetap digunakan sesuai tujuan awal.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Pastikan UMKM Belum Wajib Setor Laporan Keuangan via FRSW di 2027
Meskipun menuai pro dan kontra, kebijakan ini menjadi pengingat bahwa distribusi AI generatif masih berada dalam tahap penyesuaian regulasi di berbagai platform.
Bagi pengguna setia, kini saatnya berpindah ke aplikasi resmi atau web agar tetap dapat menikmati layanan chatbot seperti biasa.
Jika perubahan ini terus berlanjut, masa depan distribusi chatbot AI mungkin akan semakin terpusat dan lebih terkontrol, meninggalkan WhatsApp sebagai ruang komunikasi bebas dari chatbot AI generatif pihak ketiga.***
Artikel Terkait
Pengguna WhatsApp Dapat Dukungan Cadangan Terenkripsi Kunci Sandi, Data Pribadi Makin Aman!
WhatsApp Siap Masuk ke Apple Watch! Cuma Lewat Jam Tangan, Bisa Chat, Kirim Suara, dan Balas Emoji!
Cara Efektif Menghindari Gangguan WhatsApp Tanpa Harus Memblokir Kontak
WhatsApp Siapkan Fitur Message Request: Kini Pesan dari Nomor Tak Dikenal Tak Langsung Masuk Chat Utama!
Cara Mudah Pisahkan Chat Pribadi dan Kerjaan di WhatsApp