Tim Medis kemudian mengevakuasi bocah tersebut ke KRI SHS-990. Setibanya di KRI, tim medis segera melakukan assessment.
“Pasien mengalami patah tulang cruris terbuka di sebelah kiri dan patah tulang tibia sebelah kanan,” ungkapnya.
Tim medis bersama Persatuan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI) yaitu dr. Charles Apulta Meliala, Sp.OT-CFA dan dr. Budi AM Siregar, Sp.OT., memutuskan untuk melakukan tindakan operasi terhadap pasien di atas kapal.
Kegiatan operasi yang berlangsung selama dua jam tersebut berjalan lancar, sesuai prosedur dan standar pelayanan kesehatan.
“Alhamdulillah, pelaksanaan operasi berjalan dengan lancar,” kata Sartono, ayah dari Pira.
Ia berharap putrinya dapat tumbuh dan berkembang seperti anak-anak lainnya setelah menjalani operasi dan perawatan medis.
“Saya ucapkan kepada tim Angkatan Laut dan Pak Prabowo, beribu-ribu terima kasih,” ucap Sartono.
Saat ini, Pira dirawat di Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) Dr. Komang Makes, Belawan, guna melaksanakan perawatan lanjutan, sebelum nantinya diantar kembali ke Aceh Tamiang.
Kepala Dinas Penerangan Laut (Kadispenal), Laksma Tunggul, menyampaikan, pelayanan kesehatan kepada korban terdampak bencana ini merupakan implementasi dari perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali.
Baca Juga: BPK Bongkar Borok Harga BBM Solar Pertamina, Potensi Kerugian Nyaris Rp7 Triliun!
Kasal dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa unsur-unsur TNI AL harus membantu meringankan beban masyarakat korban bencana dan mempercepat pemulihan kondisi kesehatan pascabencana alam di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
"[Ini] bentuk komitmen TNI AL dalam melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP), khususnya pada penanggulangan bencana alam," katanya.***