KONTEKS.CO.ID – Pira Widya, anak perempuan 9 tahun di Aceh Tamiang, Aceh, menderita patah tulang kedua kakinya karena terjatuh saat bencana banjir dan longsor menimpa wilayah tersebut.
Dokter Bedah onboard di KRI SHS-990 TNI AL, Mayor Laut (K) dr. Helmy Fahada, SpB Instrument, pada Kamis, 18 Desember 2025, menceritakan proses evakuasi Pira hingga operasi di atas KRI Soeharso (SHS)-990.
Helmy menyampaikan, pada Jumat, 12 Desember 2025, KRI dr. Soeharso-990 lego jangkar di Perairan Aceh Tamiang untuk mendistribusikan bantuan kepada korban bencana di wilayah tersebut.
Selain mendistribusikan bantuan, tim medis KRI SHS menuju lokasi terdampak bencana.
“Dibantu dengan kapal-kapal nelayan menuju lokasi terdampak bencana,” katanya.
Sesampainya di lokasi, tim medis melaksanakan screening terhadap korban terdampak. Saat itu, tim mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ada anak kecil korban banjir menderita patah tulang kaki.
Menindaklanjuti informasi tersebut, tim medis KRI SHS-990 segera menuju lokasi anak tersebut.
“Kami dapatkan anak usia sembilan tahun, dengan patah tulang kedua kaki, salah satunya patah tulang terbuka,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi dari orang tuanya, Pira menderita patah tulang karena terjatuh dan belum mendapatkan penanganan medis hinggas sekitar dua pekan.
Baca Juga: Kementerian UMKM Perkuat Integrasi Usaha Kecil ke dalam Rantai Pasok Nasional
Pira tidak bisa dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan karena banjir bandang dan longsor mememutus akses jalan.
“Akhirnya terbengkalai anak itu,” ucap Helmy.