KONTEKS.CO.ID - Bencana banjir dan tanah longsor yang menerjang wilayah Sumatra Utara (Sumut) menyebabkan 147 orang meninggal dunia dan 28.427 orang mengungsi.
Jumlah tersebut berdasarkan data dari Polda Sumatera Utara (Sumut) sejak 24-29 November 2025.
Kemudian korban luka-luka yakni, 32 luka berat, serta 722 orang luka ringan. Sementara itu, 174 orang dinyatakan masih dalam pencarian.
Baca Juga: Gubernur Bank Indonesia Tegaskan Urgensi Rupiah Digital di Hadapan Presiden Prabowo
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan mengatakan, berdasarkan data sementara tercatat 488 kejadian bencana alam.
"Total 1.076 korban dengan rincian 147 meninggal dunia," ujarnya kepada wartawan, Sabtu 29 November 2025.
Adapun, wilayah terdampak bencana yakni, Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Nias, Padangsidimpuan.
Kemudian, Langkat, Nias Selatan, Serdangbedagai, Medan, Deliserdang, Tanah Karo, Tebingtinggi, Batubara, Binjai, dan Asahan.
Baca Juga: Bencana Tanah Longsor di Sibolga: 57 Orang Tewas, Ribuan Lainnya Mengungsi
"Wilayah paling terdampak berada di Kabupaten Tapanuli Tengah, yang mencatat 56 kejadian bencana dengan 691 korban, termasuk 47 meninggal dunia dan 51 masih dalam pencarian," katanya.
Di wilayah Kota Sibolga, tercatat 33 korban meninggal dunia dengan 56 orang dinyatakan hilang.
"Sementara itu, Taput, Tapsel, dan Madina juga mengalami peningkatan jumlah longsor dan banjir yang memaksa ribuan warga mengungsi," ujarnya.
Polda Sumut, kata dia, masih terus memaksimalkan personelnya dengan mengerahkan 3.553 anggota.