daerah

Bencana Hidrometeorologi Sumut Telan 47 Korban Jiwa: 13 Daerah Terdampak, 9 Warga Masih Hilang

Jumat, 28 November 2025 | 06:16 WIB
Bencana Hidrometeorologi di Sumut: 47 warga meninggal, 9 masih hilang. (BMKG)

KONTEKS.CO.ID - Rentetan bencana hidrometeorologi yang melanda Sumatera Utara dalam beberapa hari terakhir menyisakan duka besar.

Total 47 orang meninggal dunia, sementara 9 warga masih dinyatakan hilang di 13 kabupaten/kota terdampak.

Data terbaru ini disampaikan oleh Kepala BPBD Sumut, Tuahta Ramajaya Saragih, pada Kamis, 27 November 2025 di Medan.

Baca Juga: OPPO A6 GT: Desain Elegan dengan Performa Kencang

“Hingga hari ini total ditemukan ada 123 korban, di antaranya 47 korban meninggal dunia,” ujar Tuahta. Dari jumlah tersebut, 67 warga lainnya mengalami luka berat hingga luka ringan akibat banjir bandang dan tanah longsor yang meluas di berbagai wilayah.

Tapanuli Selatan mencatat korban terbanyak dengan 73 warga terdampak, termasuk 15 meninggal dunia dan 58 luka-luka. Di Humbang Hasundutan, tercatat lima korban meninggal dan empat masih hilang, sementara sembilan warga lainnya terluka.

Kota Sibolga juga mencatat jumlah korban meninggal cukup tinggi, yakni 17 jiwa. Menyusul di Tapanuli Utara, tercatat delapan korban, tiga meninggal dan lima hilang.

Baca Juga: Tasya Farasya Geram Eks Suami Banding H-1 Putusan Inkrah, Klaim Sudah Kembalikan Utang Rp35 Miliar

13 Daerah Terdampak dan Ribuan Warga Mengungsi

BPBD Sumut melaporkan bencana ini melanda 13 wilayah, termasuk Langkat, Mandailing Natal, Nias Selatan, Medan, dan Deli Serdang. Skala dampak yang besar ini membuat ribuan warga harus meninggalkan rumah mereka demi keselamatan.

Menurut Tuahta, pengungsian tercatat di empat kabupaten. “Di Mandailing Natal ada 776 KK, Tapanuli Selatan sekitar 3.000 jiwa, Padangsidempuan 240 KK, dan Tapanuli Utara sebanyak 19 KK,” jelasnya.

Di tengah upaya penanganan, foto jembatan yang hancur di Tapanuli Utara memperlihatkan betapa dahsyatnya banjir bandang yang menerjang daerah tersebut.

Baca Juga: Tasya Farasya Geram Eks Suami Banding H-1 Putusan Inkrah, Klaim Sudah Kembalikan Utang Rp35 Miliar

Penyebab Cuaca Ekstrem

Cuaca ekstrem yang menerjang Sumut disebut sebagai dampak langsung Siklon Tropis Senyar, yang berasal dari Bibit Siklon Tropis 95B di perairan timur Aceh sejak 21 November 2025.

Kepala BBMKG Wilayah I Medan, Hendro Nugroho, menjelaskan bahwa siklon ini meningkatkan curah hujan secara ekstrem selama sepekan.

Halaman:

Tags

Terkini