daerah

Semeru Erupsi, PVMBG Larang Warga Beraktivitas di Radius Bahaya, Pemkab Lumajang Siapkan Tanggap Darurat

Rabu, 19 November 2025 | 22:57 WIB
Erupsi Gunung Semeru. (KONTEKS.CO.ID/Dok BNPB)

KONTEKS.CO.ID – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) larang aktivitas apapun di radius bahaya erupsi Gunung Semeru.

"Sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 20 km dari puncak Gunung Semeru," kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB di Jakarta, Rabu malam, 19 November 2025.

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.

Baca Juga: Semeru Erupsi, 300 Warga Tinggalkan Desa

"Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar," ujarnya. 

PVMBG juga melarang beraktivitas dalam radius 8 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan bahaya lontaran batu (pijar).

"Berikutnya, mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru," ujarnya.

Baca Juga: Masih Erupsi, Awan Panas Gunung Semeru Meluncur Cepat Hingga Aktivitas Warga Mulai Dibatasi

Abdul Muhari menyampaikan, potensi awan panas itu terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Sebelumnya, PVMBG menetapkan kenaikan aktivitas vulkanik Gunung Semeru dari level II atau ‘Waspada’ ke level III atau ‘Siaga’ pada hari ini, pukul 16.00 WIB.

Namun, berselang satu jam, tepatnya 17.00 WIB, kata dia, status aktivitas vulkanik dinaikkan ke level tertinnggi, level IV atau ‘Awas’.

Baca Juga: Erupsi Dahsyat Gunung Semeru Rabu Sore, Awan Panas Membumbung Hingga 7 Km

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang akan menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari, terhitung mulai 19 November hingga 26 November 2025.

"Hal ini diharapkan pos komando segera diaktifkan dan penanganan darurat bencana dapat berjalan secara efektif," katanya.***

Halaman:

Tags

Terkini