KONTEKS.CO.ID - Proses evakuasi korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, masih terus dilakukan.
Hingga Senin, 17 November 2025 kemarin, tim gabungan menemukan 16 korban meninggal dunia, sementara tujuh warga lainnya masih dinyatakan hilang.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menegaskan bahwa operasi pencarian tidak akan berhenti hingga seluruh korban ditemukan.
Baca Juga: Update Longsor Cilacap: 10 Korban Masih Tertimbun, 22 Alat Berat Dikerahkan
“Tadi ada salah satu orang tua yang menanyakan karena sampai hari kelima, ada putranya yang masih belum ketemu, minta dicari. Kami pastikan operasi pencarian berakhir setelah semua ditemukan,” ujar Suharyanto, mengutip siaran pers BNPB, Selasa, 18 November 2025.
Dalam operasi hari kelima, tim gabungan berhasil menemukan tiga korban meninggal dunia yang merupakan satu keluarga. Kendala cuaca, termasuk hujan pada Senin sore, sempat menghambat pencarian, meskipun upaya modifikasi cuaca sudah dilakukan sejak pagi.
“Pagi sampai sore sudah terang karena operasi modifikasi cuaca, tapi malam hari tidak bisa ditahan sehingga tidak apa-apa, besok kita lanjut pencarian,” jelasnya.
Selain pencarian korban, para penyintas juga meminta relokasi ke hunian sementara. BNPB bersama TNI dan Polri telah menyiapkan lahan seluas 3,5 hektare untuk membangun huntara. Tahap pertama relokasi akan dilakukan secepat mungkin, dengan jarak sekitar dua kilometer dari lokasi longsor.
“Hunian tetap dengan hunian sementara diusahakan tidak dalam waktu yang terlalu lama. Nanti huntara bisa menjadi dapurnya hunian tetap, jika prosesnya cepat,” tambah Suharyanto.
Sementara, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menekankan bahwa relokasi ini penting untuk mengantisipasi longsor susulan. Beberapa area masih mengalami retakan yang berpotensi menimbulkan pergeseran tanah dan bencana lanjutan.
“Kami sudah koordinasi dengan Bupati Cilacap untuk menyiapkan lahan 3,5 hektare di Majenang. Nanti disiapkan rumah agar aman,” ujar Ahmad Luthfi.
Hingga kini, tim SAR terus memetakan titik pencarian dengan bantuan Basarnas dan peralatan modifikasi cuaca, memastikan operasi tetap berjalan meski menghadapi kondisi hujan.