daerah

BNPB Bentuk Satgasus Pompanisasi untuk Usir Banjir di Semarang dan Jateng

Kamis, 30 Oktober 2025 | 17:26 WIB
Pompa alirkan air banjir di Kota Semarang. BNPB bentuk Satgasus Pompanisasi untuk menyedot air banjir. (KONTEKS.CO.ID/Dok. BNPB)
KONTEKS.CO.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Pompanisasi untuk mengusir air banjir yang masih bertahan di sejumlah titik di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jeteng).
 
"Satgas sebagai solusi penanganan banjir yang telah merendam wilayah ini hampir sepekan terakhir," kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB di Jakarta, Kamis, 30 Oktober 2025.
 
Abdul Muhari menyampaikan, pembentukan satgas tersebut dilakukan meskipun Matahari bersinar terang di wilayah Kota Semarang.
 
Baca Juga: Banjir Parah Semarang Renggut 3 Nyawa, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca dari Solo
 
Ini sebagai upaya mempercepat penyedotan air yang terjebak di kawasan permukiman, lahan persawahan, dan jalan utama. 
 
"Satgas pompanisasi menjadi bagian dari operasi darurat terpadu BNPB di lapangan melibatkan personel TNI dan Polri," katanya.
 
Pembentukan satgas ini didasari hasil investigasi tim BNPB yang menemukan sejumlah kendala teknis kecil, namun jika diabaikan dapat berdampak besar pada lambatnya surut air. 
 
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, menyampaikan, istilahnya seperti efek kupu-kupu (butterfly effect) bahwa satu kejadian kecil dapat berdampak besar di kemudian hari jika tidak ada intervensi yang dilakukan.
 
Baca Juga: Perang Total Lawan Banjir Pantura, Jateng Tambah Pesawat Pencegat Hujan dan 5 Pompa Raksasa
 
“Masalahnya tampak sepele, tapi kalau tidak ditangani bisa memperlama genangan,” ujar Budi dalam Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Banjir Jawa Tengah dan Kota Semarang di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng, Kota Semarang.
 
Menurut Budi, banjir yang terjadi kali ini adalah akibat dari berbagai faktor. Selain curah hujan tinggi, aktivitas pembangunan proyek tol tanggul laut juga turut memengaruhi lambatnya air mengalir ke laut. 
 
Oleh sebab itu, BNPB mendorong Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional–Jateng dan DIY (BBJN) bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana untuk memecahkan solusi bersama agar dampaknya tidak berlarut-larut.
 
Melalui audiensi bersama BNPB, BBJN, dan BBWS telah berkomitmen memperbesar jalur outlet kolam retensi Terboyo, termasuk menambah pompa dengan kapasitas yang lebih besar. 
 
Baca Juga: BNPB Kerahkan Tambahan Pesawat untuk Modifikasi Cuaca dan Mitigasi Banjir di Semarang
 
Dalam implementasinya di lapangan, BNPB akan menempatkan satgas untuk monitoring pengawasan ketat yang dipimpin oleh seorang Dandim.
 
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait agar solusi penanganannya bisa dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan,” katanya.
 
Untuk mempercepat pompanisasi, Budi telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, mulai BPBD Jateng, Komando Daerah Militer (Kodam) IV/Diponegoro hingga Polda Jateng.
 
BNPB meminta agar bagian dari komponen bangsa tersebut dapat bersinergi untuk membantu operasional termasuk pengawasan di lapangan selama 24 jam. 
 
Baca Juga: Banjir Semarang, BNPB: Operasi Modifikasi Cuaca Dilanjutkan Hari Ini
 
Sejalan dengan itu, BNPB juga akan menambah armada mobil pompa yang bekerja secara estafet, mengalirkan air dari kolam retensi menuju Laut Jawa.
 
Tak berhenti di situ, BNPB meminta BPBD di wilayah penyangga Semarang seperti Kabupaten Kudus dan Jepara, agar mengirimkan unit pompa tambahan. 
 
Kolaborasi lintas daerah ini diharapkan mempercepat pemulihan kondisi kota dan meminimalkan dampak sosial ekonomi yang telah dirasakan warga selama beberapa hari terakhir.
 
Selain dari sisi teknis pompa, BNPB juga menyiapkan dukungan operasional, mulai dari bahan bakar hingga bantuan logistik lain. 
 
“Pompa juga kita minta dukungan dari mitra kita, yakni BPBD Kabupaten Kudus dan Jepara,” kata Budi.***

Tags

Terkini