Menteri Luar Negeri Australia kala itu mengumumkan pemerintah memberikan bantuan berupa peralatan medis dan dukungan senilai USD1 juta.
Baca Juga: Skandal Desa Kohod: Kades Didakwa Jual Lahan Laut 300 Hektar Rp33 Miliar, Nama Warga pun Dicatut
Dana itu untuk memenuhi kebutuhan mendesak maupun jangka panjang para korban ledakan dan komunitas mereka di Bali.
Sebuah Portable Image Intensifier dari Rumah Sakit Princess Alexandra di South Brisbane juga diterbangkan ke Bali.
Alat itu dipakai untuk membantu menemukan serpihan logam dan partikel dalam tubuh para korban.
Australia paling terguncang karena sejak lama banyak warganya yang mendominasi sebagai turis di Bali.***