KONTEKS.CO.ID - Sudah belasan hari tim penyelamat tambang bawah tanah (UGMR) PT Freeport Indonesia berupaya pekerja yang tertimbun material basah di area Grasberg Block Cave (GBC), Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Hingga saat ini baru dua yang ditemukan dan itupun sudah tidak bernyawa.
Vice President Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati, dalam keterangannya di Timika, Kamis 25 September 2025, menjelaskan tim Under Ground Mining Response bekerja tanpa henti, siang dan malam.
Baca Juga: Peringati Hari Tani Nasional, Pembiayaan KUR Pertanian di BRI Capai Rp50,95 Triliun
Meski diketahui mereka menghadapi tantangan besar berupa pergerakan material yang tidak stabil dan sangat berisiko.
“Pencarian terhadap lima rekan kerja yang belum ditemukan masih terus dilakukan,” ujar Katri.
Upaya pencarian dilakukan dari dua jalur dengan dukungan infrastruktur tambahan.
Baca Juga: Pemerintah Bakal Bikin Ramping BUMN Jadi 200 Perusahaan, Komisaris dan Direksi Juga Dikurangi
Itu karena lokasi pencarian makin dalam dengan keterbatasan udara, sehingga juga butuh peralatan berat.
Peralatan itu termasuk loader berteknologi kendali jarak jauh, untuk mengurangi risiko terhadap para penyelamat.
PTFI juga meminta doa dan dukungan moral dari seluruh pihak agar proses pencarian berjalan lancar dan kelima pekerja dapat segera ditemukan.
Sebelumnya, tim penyelamat telah berhasil mengevakuasi dua pekerja PT Cita Contracting (CC) yang menjadi korban dalam insiden longsor material basah pada 20 September lalu.
Keduanya, Wigih Hartono dan Irawan, ditemukan meninggal dunia dan sudah dimakamkan di kampung halaman masing-masing.***