KONTEKS.CO.ID - Universitas Sriwijaya (Unsri) tengah memeriksa 15 mahasiswa senior Program Studi Teknologi Pertanian yang diduga terlibat dalam insiden mahasiswa baru (maba) diminta mencium temannya saat kegiatan kampus.
Sekretaris Unsri, Prof Aidil Fitri, mengatakan pihak kampus telah memanggil sejumlah pihak untuk dimintai klarifikasi, mulai dari pengurus Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian (Himateta), ketua angkatan, hingga ketua pelaksana kegiatan.
“Saat ini kami sudah memeriksa 15 orang kakak tingkat. Ke-15 orang inilah yang menyebabkan kejadian ini terjadi. Kita akan berkoordinasi dengan Satgas untuk mengambil keputusan yang bijak terkait kejadian ini,” ujarnya, Selasa, 23 September 2025.
Baca Juga: Sekarang Bayar QRIS Bisa Pakai Kartu Kredit BRI di BRImo Lho, Ada Voucher dan Banyak diskon
Aidil menegaskan, apabila hasil pemeriksaan membuktikan adanya pelanggaran berat, kampus akan menjatuhkan sanksi tanpa kompromi.
“Jika nantinya ditemukan hal-hal yang melanggar, mungkin ada status pelanggaran berat, maka universitas tidak segan-segan menjatuhkan sanksi akademik kepada pelaku,” katanya.
Sebagai tindak lanjut awal, Unsri menjatuhkan sanksi organisasi kepada Himateta. Himpunan tersebut resmi dibekukan selama satu tahun karena dinilai melakukan pelanggaran serius.
Kebijakan ini diambil agar organisasi dapat dievaluasi menyeluruh serta menjadi peringatan agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.
Baca Juga: Ini Langkah BGN Pascaratusan Siswa Keracunan MBG di Bandung Barat
Selain itu, Unsri juga mengevaluasi prosedur perizinan kegiatan mahasiswa. Kampus berencana memperketat sistem pendampingan dan menambah edukasi kepada seluruh organisasi kemahasiswaan.
Langkah ini diharapkan membuat seluruh aktivitas mahasiswa tetap berlandaskan nilai edukasi, kesetaraan, dan tanggung jawab, serta terhindar dari praktik yang melanggar norma atau mencederai kehormatan maba.
Dengan begitu, tercipta suasana akademik yang sehat, aman, dan kondusif bagi seluruh civitas akademika.***