KONTEKS.CO.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kerahkan satu helikopter Black Hawk untuk melaksanakan operasi water bombing di Kabupaten Aceh Selatan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari di Jakarta, Sabtu, 30 Agustus 2025, menyampaikan, dukungan heli Black Hawk N260UH ini respons BNPB menindaklanjuti keputusan Bupati Aceh Selata.
"Bupati Aceh Selatan menetapkan keputusan Status Tanggap Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan di Wilayah Kabupaten Aceh Selatan," katanya.
Baca Juga: BMKG Sampaikan Potensi Bahaya Tinggi Karhutla di Riau, OMC Pilihan Tepat
Ia menyampaikan, karhutla di Aceh Selatan terjadi sejak Selasa, 19 Agustus 2025 di Gampong Ujong Mangki, Kecamatan Bakongan.
Angin kencang di wilayah terdampak menyebabkan penyebaran api dengan cepat hingga mengakibatkan lahan yang terbakar meluas hingga Desa Padang Beurahan dan Desa Ujung Padang. Total seluas 77 hektare lahan hangus oleh si jago merah.
Helikopter dengan tipe Sikorsky UH-60A ini beroperasi pada Kamis, 28 Agustus 2025. Water drop dilakukan sebanyak 20 kali dengan kapasitas angkut air per dropping sebanyak 4.000 liter air.
"Total jam terbang mencapai 4 jam 37 menit. Seluas 35 hektare lahan terbakar berhasil dipadamkan dengan metode water bombing," ujarnya.
Baca Juga: Karhutla Landa Bener Meriah dan Tanah Datar, 5 Hektare Lahan Hangus Terbakar
Berdasarkan laporan terkini yang diterima BNPB dari lapangan, pada Jumat, 29 Agustus 2025, kondisi lahan terdampak karhutla sudah terkendali dan tidak ditemukan titik api yang membahayakan.
"Hujan yang mengguyur seharian membantu penanganan darurat karhutla wilayah Kecamatan Bakongan, Aceh Selatan," katanya.
Meskipun situasi karhutla telah kondusif, personel Satgas Karhutla Bakongan bersama dengan tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, dan masyarakat tetap melaksanakan patroli darat secara intensif untuk memastikan tidak ada sisa bara api yang berpotensi menimbulkan kebakaran ulang.***