KONTEKS.CO.ID - Bupati Bantul, DIY, Abdul Halim Muslih menyampaikan keprihatinannya atas insiden perusakan makam non musim di dua lokasi wilayahnya.
Ia menyebut tindakan yang dilakukan pelaku sebagai perbuatan yang sulit dipahami dan tak rasional.
“Kami masih menunggu hasil penyelidikan dan penyidikan dari pihak kepolisian," ucap Abdul Halim Muslim.
"Namun, satu hal yang ingin saya sampaikan, apa motif atau tujuan merusak makam? Ini adalah sesuatu yang sulit untuk diterima akal sehat,” kata Bupati Bantul.
Dua laporan telah masuk ke Polres Bantul terkait perusakan makam ini.
Di Makam Ngentak, Baturetno, Banguntapan, tercatat 10 nisan dirusak.
Sementara di Makam Jaranan, Panggungharjo, Sewon, dua nisan mengalami kerusakan serupa.
Baca Juga: Gubernur DIY Sultan HB X Beri Respons soal Perusakan Makam Non Muslim di Bantul
Menurut Halim, perusakan tempat peristirahatan terakhir orang yang telah meninggal tidak dapat dijelaskan dengan logika.
“Itu makam, tempat bagi mereka yang sudah wafat. Lalu apa yang sebenarnya ingin didapatkan pelaku dari tindakan tersebut? Saya tidak bisa memahaminya,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika motifnya pencurian pun tidak ada yang bisa diambil dari nisan-nisan tersebut.
Baca Juga: Penampakan Polisi Selidiki Makam Non Muslim yang Dirusak di Bantul
“Kalau pelakunya berniat mencuri, barang apa yang hendak diambil? Ini seperti tidak punya tujuan yang jelas," katanya.
"Bisa jadi hanya orang yang kehilangan akal sehat yang melakukan hal seperti ini."