daerah

10 Ustazah Guru SD As-Syafi'iyah Korban Tewas dalam Kecelakaan Purworejo, Lima Orang Penghafal Alquran

Kamis, 8 Mei 2025 | 11:38 WIB
Kecelakaan maut di Bener, Kalijambe, Purworejo, menyebabkan 11 orang meninggal dunia.


KONTEKS.CO.ID
- Rencana takzia berujung duka. Ternyata 10 korban meninggal dalam kecelakaan di Bener, Kalijambe, Purworejo, adalah guru Pendidikan Agama Islam di SD Islam Tahfidz Quran As-Syafi'iyah Magelang.

Sebanyak 13 ustazah menjadi korban, dan 10 orang meninggal dunia. Lima dari korban meninggal diketahui merupakan penghafal Alquran.

Peritiwa duka ini tentu akan sulit dilupakan oleh keluarga besar SD Islam Tahfidz Qur'an As Syafi'iyah di Cabean, Mendut, Mungkid, Kabupaten Magelang.

Baca Juga: Siasat Pelaku Judol, Uang Haram Diputar ke Bisnis di Atas Kertas

Takziah Membawa Duka

Diketahui pada Rabu, 7 Mei 2025, seluruh siswa di Yayasan As-Syafi'iyah dipulangkan lebih awal pada pukul 09.00 WIB. Para pengajar akan pergi untuk takziah.

Selain guru-guru, sejumlah anggota komite sekolah, dan pemilik pengurus yayasan juga ikut. Mereka berangkat dengan menggunakan lima mobil. Empat mobil adalah angkutan yang disewa.

Dua mobil diisi para ustazah, satu untuk komite sekolah, satu untuk keluarga yayasan. Sementara satu mobil pribadi dikendarai ketua komite.

Baca Juga: Terima Hampir Rp1 Miliar, Bos Cyber Army Jadi Tersangka Kasus Perintangan Penanganan Kasus Korupsi Kejagung

Menurut Ketua Yayasan As Syafi'iyah Mendut, DR Habib Muhsin Syafingi, terkait dengan kejadian ini, kegiatan belajar mengajar diliburkan hingga beberapa hari.

"Baik TK maupun SD (diliburkan) karena dalam suasana berkabung," ujar Habib kepada wartawan di sekolahnya, Kamis, 8 Mei 2025.

"Hari ini, nanti direncanakan dari yayasan dan guru-guru akan silaturahmi ke keluarga korban," katanya.

Baca Juga: Kejagung Tetapkan Tiga Tersangka Korupsi Proyek Satelit di Kemhan, Ada Jenderal Bintang Dua

Sementara itu, pihak yayasan segera melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang.***

Tags

Terkini