KONTEKS.CO.ID – Sebanyak delapan kecamatan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, terdampak banjir dan tanah longsor akibat hujan deras, pada Senin 17 Oktober 2022.
Berdasarkan laporan, tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut. Namun, sekitar empat ribu jiwa terdampak.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Banjir Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan, hujan deras menyebabkan banjir bandang, banjir luapan dan tanah longsor.
“Bencana terjadi di delapan kecamatan yang ada di wilayah Malang bagian selatan,” kata Sadono, dalam keterangannya, Selasa 18 Oktober 2022.
kedelapan kecamatan terdampak bencana tersebut yakni, Kecamatan Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit, Sumbermanjing Wetan, Gedangan, Bantur, Pagak dan Kecamatan Donomulyo.
Sadono mengatakan, tanah longsor terjadi di Kecamatan Ampelgading, Dampit, Donomulyo, Sumbermanjing Wetan dan Kecamatan Tirtoyudo yang berdampak terhadap 15 desa di wilayah tersebut.
“Untuk banjir luapan terjadi di Kecamatan Bantur, Gedangan, Sumbermanjing Wetan, Donomulyo dan Kecamatan Pagak. Kurang lebih ada delapan desa terdampak,” ujarnya.
Sedangkan banjir bandang, terjadi di wilayah Kecamatan Tirtoyudo dan Kecamatan Ampelgading yang berdampak pada lebih dari 990 kepala keluarga.
“Untuk banjir bandang di Desa Pujiharjo ada 267 kepala keluarga dan di Desa Lebakharjo yang terdampak 723 kepala keluarga,” katanya.
Berdasar surat edaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD Kabupaten Malang juga telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi di wilayah tersebut memasuki musim hujan yang berpotensi menyebabkan terjadinya bencana sejak 1 Oktober 2022.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"