• Senin, 22 Desember 2025

Waspada Hujan Sangat Lebat Terjadi Hingga 20 Februari, 3 Wilayah Jawa di Antaranya

Photo Author
- Senin, 17 Februari 2025 | 11:38 WIB
BMKG keluarkan peringatan dini cuaca ekstrem, hujan lebat hingga sangat lebat di wilayah Jawa  (Dok Canva)
BMKG keluarkan peringatan dini cuaca ekstrem, hujan lebat hingga sangat lebat di wilayah Jawa (Dok Canva)


KONTEKS.CO.ID - Waspada hujan lebat disertai petir berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Peringatan dini potensi curah ekstrem telah dikeluarkan BMKG di sejumlah wilayah di Indonesia periode 17 hingga 20 Februari 2025.

BMKG melakukan pemantauan perkembangan sistem atmosfer yang berpotensi mempengaruhi cuaca di Indonesia.

Baca Juga: Hyundai Stargazer Essential Tech Dobrak IIMS 2025: MPV Modern tapi Harga Bersaing

Berdasarkan prediksi, Monsun Asia yang masih aktif serta potensi Cold Surge yang membawa massa udara basah dan dingin ke wilayah Indonesia perlu diwaspadai.

"Selain itu, berbagai fenomena atmosfer lainnya juga terpantau aktif dan berpotensi meningkatkan curah hujan di Indonesia,” tulis BMKG dalam keterangannya mengutip Senin, 17 Februari 2025.

BMKG menjelaskan, Gelombang Kelvin diperkirakan aktif di Sumatra bagian Selatan, Jawa, Bali, NTB, NTT, dan Papua bagian Selatan.

Baca Juga: Rekayasa Lalu Lintas Demo Indonesia Gelap di Patung Kuda dan Istana

Sementara, Gelombang Equatorial Rossby diprediksi aktif di Kalimantan bagian Tengah hingga Utara, Sulawesi bagian Tengah hingga Utara, Maluku, dan Maluku Utara.

"Selain itu, analisis OLR (Outgoing Longwave Radiation) menunjukkan nilai negatif pada periode 18-20 Februari 2025, yang mengindikasikan peningkatan signifikan dalam potensi hujan di berbagai wilayah Indonesia,” terang BMKG.

Selain faktor skala besar, kondisi atmosfer lokal juga menunjukkan peningkatan aktivitas konvektif akibat tingginya labilitas atmosfer di beberapa wilayah.

Baca Juga: Preview Arema FC Vs PSS Sleman: Singo Edan Incar 3 Poin di Kandang

Termasuk di Sumatra, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Sulawesi bagian Selatan, Maluku Utara, dan Papua.

"Kombinasi antara faktor regional dan lokal ini semakin mendukung pertumbuhan awan hujan yang berpotensi memicu hujan lebat, petir, angin kencang, serta meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor di wilayah terdampak,” katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X