• Senin, 22 Desember 2025

BEM UI Siap Kuliti Capres, Ganjar: Ya, Nanti Kita Debat

Photo Author
- Selasa, 22 Agustus 2023 | 11:22 WIB
Ganjar Pranowo menghadiri konsolidasi lintas partai pemenangan pilpres 2024, di GOR Laga Tangkas Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor
Ganjar Pranowo menghadiri konsolidasi lintas partai pemenangan pilpres 2024, di GOR Laga Tangkas Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor

KONTEKS.CO.ID - Bakal Calon Presiden PDIP Ganjar Pranowo jawab tantangan BEM UI untuk debat dan kampanye di kampus sesuai aturan yang diperbolehkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).

Saat ditanya wartawan di Magelang, Jawa Tengah, Ganjar mengiyakan tantangan untu debat terbuka tersebut.

"Ya, nanti kita debat," ucap Ganjar saat ditemui di Magelang pada Senin, 21 Agustus 2023. 

Sebelumnya, Anies Baswedan melalui media sosial juga sudah menerima tantangan debat bersama BEM UI. “Yuk, kapan?” kata Anies Baswedan melalui akun Twitternya pada Senin, 21 Agutus 2023.

Dan saat ini hanya Prabowo yang belum menyampaikan langsung untuk menerima tantangan tersebut.

Seperti diketahui, BEM UI menantang tiga Bacapres Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan debat usai MK resmi bolehkan kampus dan sekolah sebagai tempat kampanye.

Dalam keterangan resmi Ketua BEM UI Melki Sedek Huang mengundang Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan untuk datang ke kampus UI dan melakukan debat terbuka bersama mahasiswa.

“Silahkan datang ke UI jika berani! kami segenap mahasiswa UI sudah siap untuk menguliti isi pikiran kalian satu persatu,” kata Melki Sedek, Senin, 21 Agustus 2023.

Menurut Melki, bila melihat putusan MK, memang tidak ada satu frasa yang menyebutkan boleh calon presiden untuk kampanye di dalam kampus. Tapi institusi pendidikan diperbolehkan untuk mengundang para calon tanpa membawa atribut dan alat peraga kampanye.

Karena itu, kesempat ini harus digunakan untuk menguji subtansi dan isi otak seluruh calon. Putusan ini harus disikapi dengan baik, dan jangan sampai digunakan untuk mencari muka pimpinan kampus dan main mata oleh kaum intelektual dan politisi.

“Kami tidak mau masa depan bangsa ini digantungkan pada calon pemimpin yang hanya berfokus pada kampanye, pencitraan dan lis service tak bermutu. Kami butuh pemimpin yang cerdas dan berpihak pada rakyat banyak,” katanya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Terkini

X