• Minggu, 21 Desember 2025

Satgas Damai Cartenz: Egianus Kogoya Tembak Langsung Anak Kepala Kampung yang Tolak Beri Makanan ke KKB

Photo Author
- Senin, 6 Maret 2023 | 11:50 WIB
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) aniaya dan bunuh 3 warga di Papua Pegunungan (Dok Istimewa)
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) aniaya dan bunuh 3 warga di Papua Pegunungan (Dok Istimewa)

KONTEKS.CO.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya kembali melancarkan teror.

Kali ini, KKB pimpinan Egianus Kogoya membunuh anak Kepala Kampung Pimbinom, Distrik Kuyugawe, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan.

Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadani mengatakan, KKB Egianus Kogoya membunuh anak kepala kampung pada pekan lalu.

Saat itu, kata Faizal, pihaknya sedang menelusuri keberadaan Egianus Kogoya yang jadi dedengkot KKB.

Menurut Faizal, pembunuhan dilakukan KKB Egianus Kogoya lantaran Kepala Kampung Pimbinom yang berinisial ST menolak memberikan bantuan bahan makanan.

"Kepala kampung berinisial ST tidak bersedia membantu kelompok Egianus Kagoya yang datang ke kampungnya untuk meminta bahan makanan," kata Faizal dalam keterangan tertulis, dikutip Senin 6 Maret 2023.

"Dan akhirnya anak yang berusia 6-8 tahun dengan inisial MT dibunuh oleh Egianus Kagoya sendiri," imbuh Faizal. dalam keterangan tertulis, Minggu (5/3).

Pihaknya, lanjut Faizal, sudah memeriksa sejumlah saksi mata yang melihat aksi pembunuhan yang dilakukan langsung Egianus Kogoya itu.

Menurut saksi, kelompok Egianus itu juga terlihat membawa tiga senapan laras panjang.

"Ada saksi yang kita ambil keterangannya walaupun ada beberapa kendala yakni bahasa, kita coba jembatani bahwa yang melakukan kelompok Egianus Kagoya dan yang menembak adalah EG," ujarnya.

Sementara itu, Faizal mengatakan pihaknya telah melakukan perluasan lokasi pencarian terhadap Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens yang masih disandera oleh kelompok Egianus.

"Memang saat ini usaha kita sudah perluas pencarian di dua kabupaten yakni Kabupaten Nduga dan Lanny Jaya," kata dia.

Dikatakan Faizal, tidak ada batas waktu untuk melakukan pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air itu.

Pihaknya, kata Faizal, mengutamakan pendekatan lunak lewat negosiasi dengan tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat.

"Kita masih berusaha maksimal. Kami terus bertekad untuk berusaha mendapatkan, menemukan dan menyelamatkan pilot Philip Mark," tandasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kasim Lopi

Tags

Terkini

X