KONTEKS.CO.ID - Dokter spesialis penyakit dalam dari Junior Doctor Network Indonesia, dr Andi Khomeini Takdir Haruni menyinggung kebijakan Gubernur NTT Viktor Laiskodat yang mewajibkan siswa SMA sekolah pukul 5 pagi.

Menurut dr. Andi Khomeini, dari sisi kesehatannya kebijakan Gubernur NTT Viktor Laiskodat soal siswa SMA masuk jam 5 pagi itu bisa mengganggu kesehatan.

“Pak Gub Laiskodat, sekolah sepagi itu -imo- tidak baik untuk kesehatan,” ujar dr Andi Khomeini di akun media sosialnya, @dr_koko28 dilihat Rabu 1 Maret 2023.

Dr Koko, sapaannya menjelaskan terdapat kegiatan di jam 5 yang sudah biasa dan tidak dilakukan oleh para guru maupun para siswa.

"Jika sekolahnya jam 5, maka Murid & Guru bangun & bersiap jam berapa? Jam 4? Jam 3? Sebagian masih ibadah subuh & doa pagi," ujarnya.

"Ayah & Ibu Murid perlu siap2 juga kan?" sambungnya.

Dilihat dari sisi kesehatan, kata dia, bisa berdampak secara langsung kepada sirkulasi Sirkadian pada anak-anak.

Dia pun meminta Gubernur NTT Viktor Laiskodat tidak mengganggu sistem sirkadian pada anak-anak.

“Mohon jangan rusak irama sirkadian anak," tandasnya.

Sebelumnya, Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat menerapkan kebijakan memulai pelajaran pada pukul 05.00 terhadap sejumlah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di NTT,

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan akan terus melanjutkan kebijakan sekolah mulai jam 05.00 WITA pagi.

“Nanti kalau sudah tidak (lagi) jadi gubernur, pengganti saya tak muncul. Ini penting,” kata Viktor Laiskodat dikutip dari video akun Instagramnya @viktorbungtilulaiskodat, Rabu 1 Maret 2023.

Menurut Victor, kebijakan sekolah masuk jam 5 pagi hanya diterapkan di dua SMA unggulan di daerahnya, yakni SMA 1 dan SMA 6.

Selengkapnya silakan simak di sini.***