KONTEKS.CO.ID - Wilayah Wapoga, Kabupaten Waropen, Papua hari ini Jumat, 3 Oktober 2025 diguncang gempa bumi dengan magnitudo (M) 5,7 pada pukul 05.45 WIB.
Setelah dilakukan pemutakhiran, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut kekuatan gempa tercatat magnitudo 5,3. Episenter gempa berada di koordinat 2,98° LS dan 136,34° BT, tepatnya di darat kawasan Wapoga, dengan kedalaman 16 kilometer.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa dengan kedalaman dangkal dan lokasi episenter tersebut, gempa dipicu oleh aktivitas sesar aktif di daratan Papua. Analisis mekanisme sumber menunjukkan karakter pergerakan strike-slip atau sesar mendatar.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Waropen Papua Pagi Ini, Tak Berpotensi Tsunami
Getaran gempa dirasakan kuat di sejumlah daerah sekitar episenter. Di Nabire, intensitas guncangan mencapai skala IV–V MMI.
Kondisi ini membuat banyak orang di dalam rumah merasakan getaran, sebagian orang di luar ruangan turut merasakannya, bahkan menimbulkan efek seperti gerabah pecah, pintu dan jendela bergetar, serta dinding mengeluarkan bunyi.
Sementara di Enarotali, gempa dirasakan pada skala III MMI, di mana guncangan jelas terasa di dalam rumah dan menyerupai getaran akibat kendaraan besar yang melintas. Meski cukup terasa, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan yang signifikan akibat gempa tersebut.
"Hasil pemodelan BMKG memastikan bahwa gempa bumi di Waropen tidak menimbulkan potensi tsunami. Namun, hingga pukul 06.16 WIB, terpantau terjadi satu gempa susulan (aftershock) dengan kekuatan magnitudo 4,6," ungkapnya.
Baca Juga: BMKG: 166 Gempa Susulan Guncang Sumenep, Ratusan Bangunan Rusak Termasuk Masjid dan Sekolah
Imbauan BMKG
BMKG meminta masyarakat tetap waspada namun tidak panik. Informasi palsu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan diminta untuk tidak dipercaya.
“Pastikan kondisi bangunan rumah aman sebelum kembali masuk. Hindari berada di dekat gedung yang retak atau berpotensi roboh akibat getaran gempa,” imbau Daryono.
Ia juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk selalu memperhatikan standar ketahanan bangunan agar lebih siap menghadapi kemungkinan guncangan serupa di masa mendatang.***
Artikel Terkait
Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Maluku Barat Daya, BMKG Pastikan Tak Picu Tsunami
BMKG: 166 Gempa Susulan Guncang Sumenep, Ratusan Bangunan Rusak Termasuk Masjid dan Sekolah
Fakta Terkini Gempa M6,9 Filipina: 72 Tewas, 150 Luka, Ancaman Tsunami, WNI Aman Meski Rumah Rusak
Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Waropen Papua Pagi Ini, Tak Berpotensi Tsunami