Gempa M5,5 Guncang Fakfak Papua Barat, Tidak Berpotensi Tsunami

KONTEKS.CO.ID - Wilayah perairan Barat Daya Fakfak, Papua Barat, diguncang gempa bumi tektonik Magnitudo M5,5 pada Sabtu dini hari, 12 Juli 2025 pukul 03.09 WIB. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, episenter gempa terletak di laut pada koordinat 4,17° LS dan 132,70° BT atau sekitar 124 km arah Barat Daya Fakfak, dengan kedalaman 24 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan jenis gempa dangkal yang terjadi akibat aktivitas deformasi batuan di zona busur Banda,” jelas Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono dalam keterangannya, Sabtu, 12 Juli 2025.

Baca Juga: Kloter Terakhir Terbang dari Madinah, Masih Ada Jemaah Haji Indonesia yang Dirawat di RS Arab Saudi

Analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini memiliki pergerakan geser atau strike-slip, yang umum terjadi di wilayah tektonik aktif seperti perairan Papua bagian selatan.

Dampak Guncangan

Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa ini dirasakan di wilayah Buruway dan Kaimana dengan intensitas IV MMI (dirasakan oleh banyak orang dalam rumah).

Sementara di Karas, Fakfak Timur, dan wilayah Fakfak lainnya, guncangan dirasakan dalam skala III–IV MMI.

Meski cukup dirasakan oleh warga, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan yang diterima.

BMKG juga menegaskan bahwa hasil pemodelan menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Belum Ada Gempa Susulan

Hingga pukul 03.35 WIB, BMKG belum mencatat adanya aktivitas gempa susulan (aftershock). Namun masyarakat tetap diminta waspada dan mengikuti arahan pihak berwenang.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Warga diminta menjauhi bangunan yang retak atau rusak akibat gempa dan memastikan kondisi rumah aman sebelum kembali ke dalam.