KONTEKS.CO.ID - Letusan eksplosif Gunung Semeru masih terus berlangsung hingga saat ini. Aktivitas ini menunjukkan adanya erupsi berkelanjutan dari kawah utama Jonggring Saloko.
Erupsi yang terjadi diklasifikasikan sebagai tipe vulkanian, dengan frekuensi letusan relatif teratur setiap 15 hingga 30 menit.
Pola ini mengindikasikan suplai magma yang aktif dari dalam perut bumi.
Kolom abu berwarna kelabu terpantau membumbung setinggi kurang lebih 1000 meter di atas puncak kawah.
Lontaran material pijar berupa bom lava menyebar ke berbagai arah di sekitar kawah.
Aktivitas vulkanik ini menimbulkan potensi bahaya, terutama bagi masyarakat yang berada di sekitar lereng gunung.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan tidak beraktivitas dalam radius yang telah ditentukan oleh pihak berwenang.
Pos Pengamatan Gunung Api Semeru mencatat adanya sinyal seismik yang cukup signifikan.
Sinyal ini memiliki amplitudo maksimum 22 mm dengan durasi selama 190 detik.
Pihak berwenang terus memantau perkembangan aktivitas gunung secara intensif.
Langkah antisipasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah juga dilakukan guna meminimalkan risiko bagi masyarakat sekitar.***
Artikel Terkait
Gunung Semeru Erupsi 5 Kali Sejak Kamis Dini Hari, Masyarakat Diminta Waspada
Ladang Ganja di Gunung Semeru Mencapai 6000 Meter