Fabio Capello: AC Milan Hebat Lawan Raksasa, Loyo Hadapi Tim Kecil

KONTEKS.CO.ID - AC Milan menunjukkan dua wajah berbeda di Serie A musim ini. Saat berhadapan dengan tim-tim besar, Rossoneri tampil buas dan penuh determinasi.

Namun, ketika bertemu lawan yang levelnya di bawah, mereka justru kerap kehilangan poin penting.

Milan memulai musim dengan impresif dan kini berada di posisi kedua klasemen Serie A dengan 25 poin, hanya terpaut dua angka dari AS Roma.

Baca Juga: Viral Jasa Nikah Siri TikTok: Rp1,5 Juta Terima Beres, Ada Saksi, Sertifikat, Wali, Lokasi hingga Penghulu!

Tren positif itu makin terasa setelah kemenangan besar di Derby della Madonnina, ketika Christian Pulisic mencetak gol tunggal yang membawa Milan menang 1-0 atas Inter di Giuseppe Meazza.

Kemenangan tersebut melengkapi daftar hasil gemilang Milan atas tim papan atas. Mereka sebelumnya telah menumbangkan Roma dan juara bertahan Napoli, serta bermain imbang melawan Juventus.

Namun, konsistensi Milan dipertanyakan ketika menghadapi tim-tim kecil. Mereka kehilangan momentum saat ditahan Pisa, Atalanta, dan Parma, bahkan menelan kekalahan menyakitkan dari Cremonese.

Baca Juga: Syed Modi India International 2025: Wakil Indonesia Kompak Mundur, Apri Fadia Jadi Unggulan 5

Hasil-hasil tersebut membuat perjalanan Milan merebut puncak klasemen tidak mulus.

Mantan pelatih Milan, Fabio Capello, mengomentari masalah tersebut. Menurutnya, Rossoneri kerap hilang fokus ketika melawan tim kecil, yang biasanya bermain lebih defensif dan membuat pertandingan terasa lebih menjebak.

“Kurangnya konsentrasi. Persiapan mental adalah hal paling penting dalam menghadapi pertandingan,” ujar Capello kepada Football Italia.

Baca Juga: TNI AL Tangkap Dua Kapal Pengangkut Ore Nikel Tujuan PT IMIP Morowali

“Laga yang paling membuat frustrasi adalah saat menghadapi tim-tim yang levelnya lebih rendah. Jika tidak siap secara mental, Anda akan terperangkap.”

Kinerja Milan yang kontras ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi pelatih dan pemain. Jika ingin bersaing hingga akhir musim, konsistensi menghadapi semua lawan, besar maupun kecil, menjadi kunci utama.***