Preview AS Roma Vs Juventus: Duel Strategi Ranieri dan Tudor di Olimpico

KONTEKS.CO.ID - Stadio Olimpico akan menjadi pusat perhatian saat AS Roma menjamu Juventus dalam laga pekan ke-31 Serie A 2024/2025.

Pertandingan yang digelar pada Senin, 7 April 2025, pukul 01.45 WIB ini akan disiarkan secara langsung melalui Vidio.com.

Pertarungan dua tim besar Italia ini tidak hanya menjadi penentu posisi di papan atas, tetapi juga menyajikan duel menarik antara dua pelatih yang sedang dalam misi kebangkitan, Claudio Ranieri dan Igor Tudor.

Kembalinya Claudio Ranieri ke kursi pelatih AS Roma sejak jeda internasional November lalu menjadi titik balik performa Giallorossi.

Di bawah komando pelatih berpengalaman tersebut, Roma tampil lebih konsisten dan kini masuk dalam persaingan zona Liga Champions bersama tim-tim seperti Bologna, Juventus, dan Lazio.

Kemenangan tipis atas Lecce pada laga sebelumnya memperpanjang tren positif Roma menjadi tujuh kemenangan beruntun di Serie A.

Baca Juga: Jelang Tamat, Bocoran Buried Hearts Episode 13 dan 14: Aku Belum Mati, Ayah

Lebih dari sekadar hasil, perubahan mencolok terlihat dalam cara bermain mereka. Ranieri sukses membentuk skuad yang seimbang, disiplin dalam bertahan, serta tajam dalam menyerang.

Dengan formasi 3-4-2-1, Roma kini menampilkan permainan yang efisien dan terstruktur. Kombinasi Matias Soule, Lorenzo Pellegrini, dan Artem Dovbyk menjadi tumpuan dalam membongkar pertahanan lawan.

Di kubu seberang, Juventus datang dengan dinamika yang tak kalah menarik. Kekalahan beruntun dengan skor telak dari Atalanta dan Fiorentina memaksa manajemen Bianconeri mengambil langkah tegas dengan memecat Thiago Motta.

Sebagai pengganti, Igor Tudor ditunjuk untuk mengarahkan Juventus di sisa musim. Meski baru memimpin satu pertandingan, dampaknya langsung terasa.

Tudor membawa Juve meraih kemenangan 1-0 atas Genoa di laga debutnya, berkat gol tunggal Kenan Yildiz.

Baca Juga: Buried Hearts Episode 14: Duel Epik Tanpa Ampun Park Hyung Sik dan Heo Joon Ho

Pelatih asal Kroasia itu menerapkan sistem tiga bek dengan pendekatan kolektif dan lebih solid dalam bertahan. Meski belum sepenuhnya menyatu, ada sinyal positif dari permainan yang lebih terorganisir.