Memimpin PSIM
Sebagai Direktur Utama, Liana Tasno mengelola berbagai aspek di PSIM, termasuk pengembangan bisnis, keuangan, operasional tim, hingga pemasaran.
Ia berfokus untuk menyederhanakan birokrasi yang dianggapnya terlalu rumit dan memimpin sebagian besar pekerjaan manajerial.
"Jadi hampir semua aspek saya tangani. Jika CEO sebelumnya lebih fokus pada urusan sepak bola dan politik," jelas Liana.
Sebagai perempuan pertama yang memimpin PSIM Yogyakarta, Liana menegaskan bahwa posisi tersebut tidak mempengaruhi kapasitasnya dalam bekerja.
Baca Juga: Selain Pasar Malam, VAR Sebabkan Final Liga 2 PSIM Vs Bhayangkara FC Pindah ke Solo
"Menjadi perempuan di posisi ini tidak masalah. Yang penting adalah kemampuan untuk bekerja, berpikir strategis, menguasai administrasi, dan bernegosiasi," kata Liana.
Menurut Liana, meski seorang perempuan yang memimpin, yang terpenting adalah kompetensinya. Jika seorang pemimpin tidak kompeten, itu jauh lebih menjadi masalah.
"Yang terpenting adalah kemampuan dalam pekerjaan. Jika memiliki kompetensi, perempuan pun pasti bisa, kontribusinya akan terlihat," kata Liana.***
Artikel Terkait
Pasar Malam Bikin PSIM Pindah Lokasi Final Liga 2 ke Stadion Manahan
Persijap Promosi ke Liga 1 Usai Menang atas PSPS di Play-off Promosi, Leo Lelis Jadi Penentu Kemenangan