KONTEKS.CO.ID - Direktur Utama Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, menjelaskan alasan pemindahan lokasi final Liga 2 Indonesia antara PSIM vs Bhayangkara FC.
Laga semula dijadwalkan di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta lalu dipindah ke Stadion Manahan, Solo.
Saat ditemui di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, akhir pekan ini, Ferry mengungkapkan bahwa keputusan ini terkait dengan penggunaan Video Assistant Referee (VAR) di laga final.
Stadion Manahan sudah terbiasa digunakan untuk pertandingan dengan VAR, termasuk sebagai tempat uji coba VAR pada final Elite Pro Academy (EPA) U-20 musim lalu.
Selain itu, VAR juga digunakan dalam pertandingan Liga 1 yang melibatkan tuan rumah Persis dan klub lainnya.
"Alasan utama adalah penggunaan VAR di final Liga 2,” ucapnya.
“Beberapa situasi seperti waktu tambahan dan adu penalti memerlukan fasilitas yang mendukung.”
Baca Juga: Pasar Malam Bikin PSIM Pindah Lokasi Final Liga 2 ke Stadion Manahan
“Stadion Mandala Krida tidak memungkinkan karena tidak dilengkapi dengan lampu penerangan yang cukup," kata Ferry.
"Alternatif lain adalah Stadion Sultan Agung, tetapi ada beberapa pembatasan untuk suporter.”
“Setelah berdiskusi dengan PSIM, sebagai klub yang berhak menjadi tuan rumah, akhirnya diputuskan menggelar final di Solo, infrastrukturnya sudah mendukung untuk VAR," ujar Ferry Paulus.
Dipakai Pasar Malam
Sementara alasan lain di luar kebutuhan, pemindahan lokasi final Liga 2 PSIM vs Bhayangkara FC juga disebabkan Stadion Mandala Krida halamannya dipakai buat pasar malam.
Kendati aktivitas keramaian itu pada malam hari, tetapi seluruh logistik tetap terpasang sepanjang hari.
Maklum, pasar malam berlangsung beberapa hari dan bersamaan dengan jadwal PSIM.***
Artikel Terkait
Babak Play-off Liga 2, Tiga Tim Sudah Dipastikan Degradasi ke Liga 3
Jadwal Final Liga 2 PSIM Vs Bhayangkara FC di Stadion Mandala Krida