KONTEKS.CO.ID - Elon Musk tengah menjadi sorotan pascaledakan Tesla Cybertruck di luar lobi Hotel Trump di Las Vegas, AS, pada Rabu 1 Januari 2025 dini hari waktu setempat.
Otoritas keamanan menyelidiki kasus ledakan Tesla Cybertruck tersebut sebagai kemungkinan aksi terorisme.
"Para penyidik tidak yakin ada "bahaya lain bagi masyarakat saat ini," kata agen FBI Jeremy Schwartz pada konferensi pers, melansir CBS News Jumat 3 Januari 2024.
Satu-satunya orang di dalam kendaraan serbalistrik tersebut tewas. "Sedangkan tujuh orang di sekitarnya mengalami luka ringan, kata Sheriff Kevin McMahill dari Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas.
Baca Juga: Bos Rental Tewas Diberondong 5 Peluru di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Pelaku Tinggalkan Mobil di Lokasi
Ia menyebut ledakan itu sebagai "insiden terisolasi" dan mengatakan tidak ada indikasi bahwa itu terkait dengan ISIS.
Sumber penegak hukum mengatakan kepada CBS News bahwa Cybertruck tersebut disewakan kepada Matthew Alan Livelsberger, 37 tahun. Ia adalah sersan intelijen Pasukan Khusus Angkatan Darat AS yang masih aktif, yang bertugas di Jerman tetapi sedang cuti di Colorado pada saat insiden itu.
Kepolisian Las Vegas mengatakan, Kantor Pemeriksa Jenazah Clark County mengonfirmasi pada hari Kamis bahwa Livelsberger telah diidentifikasi sebagai pengemudi kendaraan dalam ledakan tersebut. "Penyebab kematiannya adalah luka tembak yang dilakukan sendiri, kata kantor pemeriksa mayat," katanya.
Pada pengarahan sebelumnya, FBI mengatakan, penyelidikan mereka menetapkan bahwa pengemudi telah menembak kepalanya sendiri sebelum kendaraan meledak. Sebuah senjata ditemukan di kakinya.
Baca Juga: Dinas Perhubungan Rekayasa Lalu Lintas di Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk Hingga Akhir Tahun 2025, Ini Detailnya
Mereka menganggap Livelsberger sebagai subjek penyelidikan. Tetapi memerlukan kecocokan gigi atau DNA untuk identifikasi karena tubuhnya terbakar hingga tidak dapat dikenali.
FBI mengatakan, kartu identitas militer, paspor, dan kartu kreditnya ditemukan di dalam kendaraan, bersama dengan beberapa senjata api.
"Saya merasa nyaman menyebutnya bunuh diri," kata McMahill pada pengarahan tersebut.
CBS News berbicara kepada dua kerabat Livelsberger yang tidak mengetahui adanya keterlibatan dalam insiden tersebut. Tetapi mengonfirmasi bahwa ia telah menyewa Cybertruck. Sedangkan istri Livelsberger mengaku tidak mendengar kabar darinya selama beberapa hari. ***