KONTEKS.CO.ID - Sepanjang tahun 2024, kecanggihan kamera ETLE berhasil menghasilkan tilang elektronik sebanyak 1,6 juta penilangan.
Hal itu tersampaikan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam rilis akhir tahun di Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa 31 Desember 2024.
Kapolri menyebutkan, sistem ETLE telah mengcapture 1.683.987 pelanggar lalu lintas. Sedangkan penindakan terhadap pelanggar lalin melalui non-ETLE ada sebanyak 460.246.
Pada kesempatan yang sama, ia juga mengungkap angka kecelakaan yang menurun 5% dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 2023.
Baca Juga: Resmi PPN 12 Persen, Prabowo Berikan Stimulus Rp38,6 Triliun untuk 16 Juta Penerima Bantuan Beras
Demi mendukung Kamseltiblancar, Kepolisian juga berinovasi digital dengan mengembangkan Integrated Road Safety Management System. Yakni, membangun 55 Command Center, mengintegrasikan 3.341 CCTV pada berbagai RTMC, membangun smart city, serta memperluas penerapan E-TLE di 1.751 titik.
Titik ETLE tersebut terdiri dari E-TLE statis (mobile handled, speed cam, mobile on board, weight in motion) maupun E-TLE portabel yang terhubung dengan sistem face recognition. Sehingga hasilnya lebih akurat dalam mendeteksi pelanggar lalu lintas.
Pihaknya juga bakal mengembangkan sistem Traffic Record Attitude. Sistem ini akan mencatat dan memberikan poin kepada pemilik SIM yang setiap kali melakukan pelanggaran lalin.
Baca Juga: Tertinggal Jauh dari Liverpool, Pep Guardiola Sebut Peluang Manchester City Juara EPL Sudah Tertutp
Kapolri berharap sistem akan membantu menyadarkan masyarakat untuk tertib berlalu lintas. “Penerapan TAR diharapkan mampu memberikan efek deteren guna membentuk budaya tertib dalam berlalu lintas,” harapnya. ***