"Dashboard harus bahasa Inggris, huruf atau karakter Jepang diganti at least dengan bahasa Inggris, jadi nggak gampang impor CBU. Jadi huruf Jepang nanti nggak ada di Indonesia," tegas Agung.
Penyesuaian ini bahkan merembet hingga ke sistem elektronik inti. Perbedaan bahasa mengharuskan penggantian ECU agar sistem notifikasi dan sensornya kompatibel dan dapat dimengerti oleh pengguna di Indonesia.
Baca Juga: Banjir Rendam 27 RT di Jakarta, BPBD: Terparah Kelurahan Bangka Ketinggian Air Lebih dari 1 Meter
Setelah melewati seluruh proses penyesuaian yang rumit demi keamanan dan kenyamanan konsumen itu, kini ada kabar baik bagi ribuan keluarga yang telah menanti.
Sejak diperkenalkan di GIIAS 2025, jumlah pemesan Rocky Hybrid kini telah menembus angka 1.000 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK). Para pemesan inilah yang akan menjadi prioritas utama untuk menerima unit.
Sri Agung pun memberikan kepastian jadwal yang sangat ditunggu-tunggu oleh 1.000 pemesan tersebut. Produksi pertama Rocky Hybrid dengan spesifikasi akhir Indonesia akan dimulai pada 3 November 2025.
Pengiriman unit (delivery) akan dimulai secara bertahap secepatnya setelah produksi, namun pengiriman dalam jumlah besar baru akan difokuskan pada bulan Januari 2026. Para konsumen ini akan mendapatkan unitnya di harga Rp299,8 juta.***