otomotif

Teriak Butuh USD1 Triliun, Elon Musk Ketakutan Tesla Direbut ‘Teroris Korporat’

Kamis, 23 Oktober 2025 | 23:59 WIB
Pendiri Tesla, Elon Musk, mengaku membutuhkan USD1 triliun untuk mengendalikan korporasi mobil listrik yang dibangunnya. (Foto: Carscoops)

KONTEKS.CO.ID – CEO Tesla, Elon Musk, mulai ketakutan kehilangan pengaruhnya mengendalikan perusahaan mobil listrik raksasanya.

Musk khawatir ada dua perusahaan konsultasi keuangan yang disebutnya “teroris korporate” mencoba mengambil alih kepemimpinannya.

Ia pun mengaku perlu membangun sahamnya di Tesla sedemikian rupa agar bisa menjadi triliuner pertama di dunia.

Baca Juga: Kementerian UMKM Luncurkan ACCES, Perluas Pembiayaan Rp20 Miliar ke Usaha Menengah

Namun pekan ini pemilik SpaceX itu mengatakan, tujuannya bukanlah untuk meningkatkan kekayaannya yang terbesar di dunia. Sebaliknya, paket gaji terbesar dalam sejarah diperlukan guna melindungi perusahaannya.

"Saya tidak akan menghabiskan uang itu," kata Musk dalam sebuah panggilan telepon dengan investor pada hari Rabu lalu, mengutip CNN, Kamis 23 Oktober 2025.

"Perlu ada kendali suara yang cukup untuk memberi (saya) pengaruh yang kuat – tetapi tidak terlalu banyak sehingga saya tidak bisa dipecat jika saya bertindak gila," katanya lagi.

Musk mengatakan ia perlu melindungi Tesla dari dua perusahaan riset berpengaruh yang memberi saran kepada para pemegang saham tentang cara memilih, yakni ISS dan Glass Lewis. Dua perusahaan yang digambarkannya sebagai "teroris korporat".

Baca Juga: Film Zombie Indonesia Abadi Nan Jaya: Jamu Awet Muda yang Jadi Kutukan, Simak Fakta-faktanya!

"Saya tidak merasa nyaman membangun pasukan robot di sini dan… kemudian digulingkan karena beberapa rekomendasi bodoh dari ISS dan Glass Lewis, yang sama sekali tidak tahu apa-apa," tudingnya.

"Mereka telah membuat banyak rekomendasi buruk di masa lalu yang jika rekomendasi tersebut diikuti, akan sangat merusak masa depan perusahaan," ujar Musk.

Musk mengklaim dana indeks pasif yang mengendalikan sebagian besar saham Tesla secara membabi buta mengikuti rekomendasi ISS dan Glass Lewis. Tapi suara pemegang saham selalu mengikuti rekomendasi Dewan Tesla.

Meskipun pemegang saham telah memberikan suara menentang rekomendasi Dewan Perusahaan lain, hal itu cukup jarang.

Baca Juga: Satu Tahun Kabinet Merah Putih: UMKM Naik Kelas, Ekonomi Rakyat Menguat

Halaman:

Tags

Terkini

China Perketat Aturan Gagang Pintu Kendaraan Listrik

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:21 WIB