• Minggu, 21 Desember 2025

Lagi, Luhut Rayu Elon Musk Bangun Pabrik Baterai Tesla di Indonesia

Photo Author
- Selasa, 21 Mei 2024 | 19:07 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, meminta Elon Musk berinvestasi Tesla di Indonesia. Foto: Carscoops
Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, meminta Elon Musk berinvestasi Tesla di Indonesia. Foto: Carscoops

KONTEKS.CO.ID - Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, kembali merayu Bos Tesla, Elon Musk, untuk berinvestasi di Indonesia.

Kabarnya Elon Musk mempertimbangkan proposal untuk membangun pabrik baterai yang luhut Luhut Binsar Pandjaitan ajukan

Indonesia telah bergabung dengan daftar panjang negara yang menuntut Tesla untuk membangun fasilitas lokal. Ya, Luhut menyerukan Elon Musk untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik di dalam negeri.

Musk baru-baru ini bertemu dengan Presiden Joko Widodo setelah menghadiri Water Word Forum 2024 di Bali. Saat berbicara dengan wartawan seusai acara, Luhut mengatakan, Jakarta mengajukan tawaran kepada Musk guna mendorongnya membangun pabrik baterai di Tanah Air.

“Kami mengajukan penawaran, apakah mungkin Tesla membangun pabrik baterai EV di sini, prekursor katoda. Dan dia akan mempertimbangkannya,” kata Luhut kepada Reuters, mengutip Selasa 21 Mei 2024.

Pada akhir pekan, Musk meluncurkan layanan internet SpaceX untuk sektor kesehatan di Indonesia. Jokowi sangat ingin agar sang milyader berinvestasi lagi.

Selain potensi pabrik baterai, Widodo meminta Musk mempertimbangkan investasi pada pusat kecerdasan buatan di Tanah Air. Dia juga memintanya mempertimbangkan membangun landasan peluncuran SpaceX di Pulau Biak di Papu.

Indonesia telah menjalin hubungan dengan Musk selama beberapa tahun dalam upaya mengembangkan sektor kendaraan listrik yang kuat dengan menggunakan sumber daya nikel yang kaya.

Pada bulan Maret 2023, raksasa otomotif Ford menandatangani perjanjian dengan mitra internasional untuk membangun fasilitas pemrosesan nikel senilai USD4,5 miliar di Indonesia.

Pabrik ini akan memproduksi 120.000 ton nikel per tahun. Termasuk mencakup perjanjian pasokan bahan katoda prekursor yang akan tergunakan untuk baterai lithium-ion Ford.

Indonesia memasok 40% nikel dunia dan mungkin akan meningkat hingga 75% pada 2030, menurut laporan Vietnam Plus.

Negara ini juga ingin memproduksi 600.000 kendaraan listrik setiap tahunnya pada tahun 2030. Dan sebanyak 50.000 BEV di antaranya akan terjual secara lokal tahun ini. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Terkini

China Perketat Aturan Gagang Pintu Kendaraan Listrik

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:21 WIB
X