KONTEKS.CO.ID -- Kekuatan militer Korea Utara (Korut) ada dalam bahasan artikel ini. Korut sering kali diberitakan dalam konteks politik dan keamanan dunia, karena memiliki kekuatan militer besar di dunia.
Merujuk sejumlah sumber, Konteks akan memberikan informasi berbagai aspek dari kekuatan militer Korut. Termasuk jumlah personel, persenjataan Angkatan Udara, Angkatan Darat, dan Angkatan Laut Korut.
Kekuatan Militer Korea Utara: Jumlah Persone
Meskipun secara peringkat, militer Korut mungkin jauh di bawah negara-negara besar seperti Amerika Serikat atau Rusia, mereka memiliki jumlah personel yang sangat besar. Saat ini, Korut memiliki sekitar 2 juta tentara aktif dan cadangan.
Dari jumlah tersebut, sekitar 1,2 juta adalah personel aktif yang terlatih, sementara sisanya, sekitar 600 ribu, adalah personel cadangan yang siap bergerak dalam situasi darurat.
Angkatan Udara Korut
Angkatan Udara Korut adalah salah satu komponen utama dari kekuatan militer mereka. Mereka memiliki beragam persenjataan udara yang termasuk:
- 946 unit pesawat
- 169 pesawat latih
- 20 unit helikopter penyerang
- 458 jet tempur
- 1 unit pesawat pengangkut
- 204 helikopter
Kekuatan Militer Korea Utara: Angkatan Darat
Angkatan Darat Korut adalah salah satu yang terbesar di dunia dan memiliki persenjataan yang cukup kuat. Beberapa elemen penting dari Angkatan Darat Korut termasuk:
- 5.895 unit tank
- 1.360 proyektor roket
- 4.114 kendaraan lapis baja
- 450 self-propelled artileri
- 250 artileri tembak
Angkatan Laut Korut
Angkatan Laut Korut, meskipun mungkin lebih kecil dibandingkan dengan angkatan laut negara-negara besar lainnya, masih memiliki beberapa kapal dan kapal selam yang signifikan.
Komponen Angkatan Laut Korut meliputi:
- 5 fregat
- 10 kapal perang ranjau
- 35 unit kapal selam
- 200 unit kapal patroli
Kapal selam menjadi salah satu kekuatan utama Angkatan Laut Korut, dan mereka memiliki jumlah yang cukup besar dibandingkan dengan beberapa negara lain.
Jumlah personel yang besar, persenjataan udara, darat, dan laut yang kuat, serta retorika militer yang agresif, menjadikan Korut sebagai fokus perhatian dalam dinamika keamanan regional dan global. ***
