KONTEKS.CO.ID - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) memilih tetap menjejak bumi meski sukses menyabet gelar juara umum cabang bulu tangkis di SEA Games Thailand 2025.
Prestasi memang patut dirayakan, tapi tantangan ke depan jelas makin berat. Peta persaingan dunia kini berubah cepat, seiring banyaknya mantan atlet Indonesia yang menularkan ilmunya ke negara lain.
Nama Rexy Mainaky jadi salah satu contoh paling ikonik. Legenda ganda putra Indonesia ini pernah melatih Malaysia, Thailand, hingga Inggris, bahkan dipercaya menjabat Wakil Direktur Pelatihan di BAM.
Baca Juga: Dearly Djoshua Klaim Sudah Menikah secara Ketuhanan dengan Ari Lasso, Cek Pengakuan Orang Terdekat
Ada juga Tony Gunawan, peraih emas Olimpiade Sydney 2000, yang kini sukses mengembangkan bulu tangkis Amerika Serikat hingga beberapa kali bikin negara besar kerepotan.
Tak ketinggalan, Nova Widianto yang kini membesut sektor ganda campuran Malaysia. Hasilnya nyata.
Malaysia sukses merebut gelar juara dunia BWF 2025 lewat pasangan Chen Tang Jie dan Toh Ee Wei, pencapaian bersejarah bagi Negeri Jiran.
Baca Juga: Gugat Cerai Atalia Praratya Jadi Kado HUT Pernikahan ke-29 untuk Ridwan Kamil
Persaingan Merata, PBSI Diminta Tetap Fokus Regenerasi
Sekretaris Jenderal PBSI, Ricky Soebagdja, mengakui fenomena ini membuat persaingan bulu tangkis global semakin merata. Negara-negara yang dulu tak diperhitungkan kini mulai unjuk gigi.
“Banyak pelatih dan mantan pemain kita yang melatih di luar negeri. Ini bukti persaingan sekarang sudah sangat ketat. Kita tidak boleh lengah,” ujar Ricky saat membuka Kejurnas PBSI 2025 di Malang.
Ia menegaskan, meski China masih dominan, negara seperti Amerika Serikat, Spanyol, Vietnam, hingga Chinese Taipei mulai konsisten menekan.
Bahkan di Asia Tenggara, Indonesia tak lagi sendirian. Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Singapura kini jadi lawan sepadan.
Baca Juga: Raisa Serahkan Bukti Tambahan, Perceraian dengan Hamish Daud Tinggal Tunggu Putusan
“Kunci kita ada di pembinaan yang berkelanjutan dan regenerasi yang serius,” tegasnya.