Posisinya kemudian digantikan oleh pemain tuan rumah, Jeon Hyeok-jin, yang merupakan unggulan pertama dari babak kualifikasi.
Keputusan ini tentu mengubah peta persaingan di sektor tunggal putra, terutama karena Li Shi Feng semula diprediksi menjadi salah satu kandidat kuat juara.
Persaingan Semakin Terbuka
Dengan absennya dua nama besar ini, Korea Open 2025 diprediksi akan semakin kompetitif. Di ganda campuran, peluang pasangan pelapis untuk unjuk gigi terbuka lebar.
Sementara di tunggal putra, para pemain unggulan lain kini punya jalan lebih lapang menuju podium.
“Semua pasangan utama akan kembali tampil di tiga turnamen Eropa yang dimulai dari Arctic Open, 7–14 Oktober mendatang,” tambah Rexy Mainaky, memberi sinyal bahwa kekuatan penuh Malaysia akan kembali pada tur Eropa.
Turnamen di Korea ini pun kian menarik untuk diikuti. Meski kehilangan beberapa bintang, sorotan publik tetap terarah pada bagaimana para pemain pelapis memanfaatkan kesempatan emas untuk unjuk gigi.***