“Kita lihat misalnya ada beberapa pemain yang masih ada cedera, yang di bawah-bawah juga masih dalam proses untuk ngejar di level-level atas," katanya.
"Ya, sekarang saya punya kerja lah untuk itu. Perlu proseslah karena apapun juga setiap pelatih punya stylenya masing-masing gitu. Semuanya pastinya untuk kebaikan anak-anak,” lanjutnya.
Sementara, terkait target Indra menyebut lebih mengalir pada proses saat ini lantaran menurutnya tidak ada hasil yang instan.
Kata dia, kepercayaan pada proses menjadi kunci utama.
Baca Juga: Alejandro Garnacho Jadi Incaran Atletico Madrid, Ini Harga yang Dipatok MU
“Seperti tadi yang awal, kan kita tahu kita sedang menjalani prosesnya ya. Kita harus harus mau nggak mau sabar dalam arti kita juga berproses, gitu ya karena nggak bisa juga apapun juga dalam olahraga tuh instan tuh udah nggak mungkin aja,” pungkasnya.
Dengan perubahan ini, artinya para pebulu tangkis tunggal putra utama sudah merasakan tiga kali perantian pelatih dalam periode beberapa bulan saja.
Sekadar catatan, pada akhir 2024 mereka harus berpisah dengan pelatih Irwansyah. Itu terjadi saat kocok ulang kepelatihan di Pelatnas Cipayung.
Kemudian di awal 2025, Jonatan dkk mendapat pendampingan pelatih Mulyo Handoyo. Tapi di bulan April ini, sepulang dari Badminton Asia Championship 2025, susunan pelatih berganti lagi.
Jonatan Christie Mengaku Kaget
Jojo -panggilan Jonatan- mengaku cukup kaget dengan suksesi kepelatihan yang berjalan cepat itu. Kini dia harus beradaptasi kembali dengan pelatih baru.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jabodetabek, Potensi Hujan Masih Terjadi Hingga Sore
"Ya cukup kaget lantaran baru diumumkan kemarin ya, waktu di BAC. Jadi pas persiapan Badminton Asia Championship 2025 masih bersama pelatih lama, tapi pas pulang dan persiapan (Piala) Sudirman ada pelatih baru," kata Jonatan di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jaktim, melansir Kamis 16 April 2025.
"Ya, belum bisa bilang gimana-gimana. Belum tahu banget, tadi juga masih dikasih kebebasan programnya karena baru pulang juga, sampai hari Senin kemarin. Jadi memang masih belum ikut program dengan pelatih (baru) tapi kayaknya enggak sama," papar pebulu tangkis yang membangun masjid di Pulau Lombok itu.
"Kan baru tiga bulan dan mungkin baru empat pertandingan dengan pelatih lama, ya mungkin sudah ada pertimbangan dan keputusan yang diambil pengurus (PBSI). Kami selaku atlet hanya bisa menjalani saja," sambungnya.