KONTEKS.CO.ID – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024 jadi momentum beberapa gerakan mahasiswa untuk menyuarakan situasi pendidikan saat ini.
Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Bersama Rakyat (Gemarak) menggelar aksi demo di depan Gedung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kamis 2 Mei 2024. Aksi ini juga untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional.
Mahalnya biaya sekolah dan kuliah adalah salah satu tuntutan yang disampaikan mahasiswa di Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2024. Aksi mahasiswa juga digelar mahasisa Unsoed Purwokerto beberap waktu lalu di kampus mereka.
Darnel selaku Koordinator Lapangan (Korlap) aksi megungkapkan, ada beberapa tuntutan yang harus disampaikan kepada Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim di Hari Pendidikan Nasional harli ini.
“Sudah kita susun berdasarkan konsolidasi. Ada beberapa tuntutan yang kita akan sampaikan pada hari ini,” terang Darnel saat ditemui rekan media di sela aksi demo mahasiswa di depan Gedung Kemendibudristek, Jakarta, Kamis, 2 Mei 2024.
Disebutkan, tuntutan tersebut antara lain mewujudkan pendidikan gratis sekarang juga, mencabut tiga paket UU (UU Perguruan Tinggi no.12 Tahun 2012, UU no.20 Tahun 2023, UU Cipta Kerja), mewujudkan demokratisasi pendidikan, dan menjamin kesejahteraan tenaga kependidikan.
“Kami juga sampaikan masalah dari masing-masing kampus,” ujarnya.
Darnel yang juga merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Sosial Politik, Universitas Nasional (Unas) Jakarta bersama pihaknya bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang tergabung dalam Gemarakmelihat bahwa biaya kuliah saat ini terus naik mengikuti angka eksponensial.
“Kenaikan biaya kuliah sekarang ini memang cukup menjadi perhatian bagi kami. Masalahny, hal ini berhubungan langsung dengan proses akademis mahasiswa. Apalagi jika tidak membayar kuliah, maka mahasiswa tidak bisa ikut ujian,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Darnel, program Merdeka Belajar dirasakan tidak memiliki efek nyata untuk mahasiswa. Menurutnya, ketika membicarakan “merdeka”, maka seharusnya apa yang menjadi cita-cita mahasiswa dan bangsa itu sudah terwujud.
“Sementara kondisinya saat ini justru pendidikan masih dipenuhi dengan masalah-masalah yang tidak kunjung diselesaikan oleh Menteri Pendidikan. Itu sama saja bohong.
Kuliah saja susah dengan UKT yang begitu mahal, ini jadi problem besar untuk pendidikan kita,” paparnya.
Tak hanya itu, Darnel pun menyebut bahwa pihaknya sudah menghasilkan suatu kajian bersama dengan BEM lainnya. Yakni, berupa “Rapor Merah” yang segera mungkin akan diserahkan kepada Mendikbudristek, Nadiem Makarim.
Kegiatan Merdeka Belajar seolah olah mencoba mengahabiskan waktu mahasiswa dengan kegiatan itu saja, mahasiswa tidak punya waktu lagi buat diskusi dan menyuarakan suara mahasiswa dan rakyat.
Aksi yang dilakukan oleh Gemarak ini diikuti oleh beberapa kampus dan organ gerakan lainnya, lampak dilapangan beberapa kampus yang mengikuti seperti Universitas Indonesia, Universitas Pancasila, Universitas Nasional, Universitas Negeri Jakarta.
Kemudian Universitas YARSI, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jakarta, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka), Unindra, Universitas Trilogi dan Beberapa kampus di Jakarta.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"