KONTEKS.CO.ID – Gelombang aksi mahasiswa terus terjadi di seluruh Indonesia untuk menyikapi kondisi bangsa yang dinilai telah melenceng dari cita-cita reformasi saat Presiden Joko Widodo memimpin.
Hari ini Mahasiswa Jakarta Bergerak menggelar aksi dan mimbar bebas di Tugu 12 Reformasi yang berada di depan Kampus Universitas Trisakti, pada Kamis, 21 Mei 2023.
Disampaikan Ketua GMNI Jakarta Selatan Deodatus Sunda Se atau sering disapa Bung Dendy bahwa pelaku sejarah reformasi yang dulu mencita-citakan Indonesia sebagai negara yang anti KKN, memperjuangkan supermasi hukum, menuntaskan pelanggaran HAM dan harga sembako yang murah, kini menjadi anak durhaka bagi ibu pertiwi.
“Bayi reformasi itu justru mengubah wajah negeri penuh dengan kebiadaban, praktik KKN diselenggarakan dengan cara yang konspiratif dan dengan penuh nafsu keserakahan,” ujar Dendy.
Selain itu, Dendy juga menilai jika KKN di Indonesia hari ini berlangsung secara terstruktur, sistematis dan masif. Negara memberi karpet merah pada kapitalis.
“Indonesia telah berubah menjad negara kleptokrasi dan plutokrasi di bawah kendali oligarki. Praktik demokrasi liberal hanya menghasilkan politik berbiaya tinggi yang memberi karpet merah pada kuasa kapital,” ujar lanjutnya lagi.
Dendy menambahkan kalau reformasi telah dibajak sejak kelahirannya. Tidak hanya kejahatan KKN, para aktor pelanggar HAM di masa Orde Baru masih menari di panggung politik kekuasaan tanpa tersentuh hukum.
Katanya, kewarasan nalar kemanusiaan dinistakan ketika kepastian hukum tidak lagi memberi rasa keadilan kepada mereka para korban kejahatan HAM.
Mahasiswa Jakarta Bergerak tikut mempertanyakan putusan MK No. 90/PUU-XXI/2023. Hukum sedang dipermaikan demi meloloskan Gibran Rakabuming Raka, anak Presiden yang dinarasikan sebagai perwakilan anak muda.
“Tirani mayoritas juga memperkosa Dewan Perwakilan Rakyat hingga melahirkan anak-anak haram berupa UU Cipta Kerja yang berpihak pada oligarki, UU ASN yang mengembalikan lagi Dwi Fungsi ABRI, UU Revisi KPK yang menjadikan KPK alat Presiden, untuk melahirkan kembali korporatisme negara seperti yang dilakukan oleh Soeharto di era Orde Baru,” katanya.
4 tuntuan Mahasiswa Jakarta Bergerak melihat kondisi bangsa hari ini:
1. Penuntasan kasus KKN
2. Supremasi hukum
3. Tuntaskan kasus pelanggaran HAM berat
4. Turunkan harga Sembako.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"