KONTEKS.CO.ID - Pemerhati Telematika, Multimedia Dr KRMT Roy Suryo menyampaikan analisis kejadian kecelakaan maut di jalur contraflow KM 58 Tol Jakarta Cikampek yang menyebabkan 12 orang meninggal dunia.
Roy Suryo yang merupakan seorang penasihat sejumlah klub otomotif Indonesia menyampaikan ucapan duka mendalam kepada seluruh korban.
Sementara analisis yang dia lakukan tidak bermaksud menambah duka perasaan keluarga namun setidaknya bisa membantu memberikan tambahan gambaran bagaimana kronologi peristiwa tersebut terjadi.
“Analisis ini juga diharapkan tidak mengganggu namun bisa justru membantu analisis yang InsyaaAllah lebih tepat nantinya bila sudah ada hasil dari alat TAA (Traffic Accident Analysis),” katanya dalam kerangan pada Selasa, 9 April 2024.
Roy Suryo menyampaikan bahwa hasil dari alat TAA secara teknis merupakan hasil pindai alat bernama LIDAR (Light Distance and Ranging).
Metodenya mendeteksi objek yang menggunakan prinsip pantulan sinar laser untuk mengukur jarak objek yang ada.
“Teknologi ini pertama kali digunakan pada tahun 1960 untuk keperluan penerbangan, namun sekarang populer untuk sistem pemetaan dan kecelakaan, termasuk yang digunakan Korlantas Polri,” katanya.
Sementara analisi yang dilakukan Roy Suryo berdasar dari hasil Dash-Cam atau kamera dashboard mobil yang beredar di sosial media setelah kejadian.
Video yang dianalis milik "Ajril Ainun Najib" yang sudah dipublikasikan di berbagai media online.
“Kita sedikit boleh bersyukur adanya teknologi rekaman faktual kecelakaan maut tersebut. Inilah salahsatu manfaat positif dari Teknologi, bukan malah teknologi dipergunakan utk tujuan negatif, misalnya kecurangan atau kejahatan perhitungan suara, misalnya,” ujarnya.
Berdasarkan rekaman dash cam terlihat jelas bahwa pengendara GrandMax menjadi penyebab kecelakaan maut itu.
Mobil melaju dari arah Jakarta menuju Cikampek dan mengambil lajur contraflow. Tapi belum diketahui apa penyebabnya, mobil itu mengambil jalur kanan dan melawan arus utama dari Cikampek menuju Jakarta di Km 58.
“Bus Primajasa sebenarnya sudah berada di jalur yg benar, akibatnya terjadi adu banteng karena kedua kendaraan melaju kencang dari arah yang berbeda,” katanya.
Kerusakan Fatal dan Banyak Korban Jiwa
Mengapa kerusakan yang sangat fatal terhadap Daihatsu GrandMax bisa terjadi.
Dalam rekaman, nampak setelah tertabrak Bus Primajasa di bagian kiri depan, minibus tersebut terhimpit besi pembatas jalan.
Besar kemungkinan sebagian badan mobil terlindas bus. Kemudian terjadi gesekan yang mengenai tangki bensin dan mengakibatkan timbulnya api.
Api yang mengarah tangki bensin membuat mobil terbakar hebat. Bisa dilihat setelah kejadian tampak sisa dari mobil nahas itu nyaris tidak berbentuk.
“Inilah yang mengakibatkan seluruh korban meninggal dunia di TKP kejadian,” kata Roy Suryo.
Dalam peristiwa tersebut sebenarnya ada juga Kendaraan yang beruntung luput dari kejadian.
Innova warna putih itu bisa lolos dari Kecelakaan maut. Padahal mobil bercat putih itu berjalan beriringan dengan bus Primajasa.
Namun nahas dialami Daihatsu Terios Putih yang kebetulan tepat dibelakang bus dan tidak bisa melakukan pengereman. Mobil menabrak dan terbakar juga di lokasi kejadian.
Nahas mobil Terios itu masih ditabrak kendaraan lain, yakni travel Isuzu Elf berwarna orange. Namun pengemudi travel sigap. Setelah menabrak Terios, sopir bisa melepaskan diri dan meninggalkan lokasi sehingga tidak ikut terbakar.
Kendaraan yang juga selamat karena bisa melakukan pengereman di lokasi adalah Toyota Innova Venturer putih, Toyota Innova warna Hitam dan Isuzu Elf berwarna silver.
“Semua kendaraan ini sigap bisa melakukan pengereman tepat dibelakang Isuzu Elf pertama yang berhimpitan dengan Daihatsu Terios putih dibelakang Bus Primajasa,” katanya.
“Sekali lagi tanpa bermaksud mendahului penyelidikan resmi, analisis Dash Cam ini tentu akan sangat bisa memberikan gambaran mendekati obyektif tentang peristiwa memilukan di Tol Cikampek-Jakart aKM 58 tsb.
Siapa yg salah dan benar silakan Hukum yg menentukan, tetapi setidaknya bisa diperoleh Bukti otentik dari Video Faktual di Lokasi sebelum analisis menggunakan TAA berbasis LIDAR yg lebih akurat. Tentu akan lebih baik lagi apabila didapatkan Rekaman lebih banyak lagi dari berbagai Dash-Cam yg mungkin terpasang di kendaran2 yg saya sebutkan diatas, karena mereka yg terlibat langsung di kejadian.
Evaluasi Pengamanan Contraflow
Roy Suryo berharap ada evaluasi menyeluruh mengenai kebijakan contraflow yang hanya dibatasi dengan plastik cone temporer.
Kemudian juga imbauan pemasangan Dash Cam, terutama di mobil-mobil yang dipergunakan untuk mengangkut penumpang umum, misalnya travel atau bus.
“Bila ada kejadian serupa, peranan Dash Cam tentu akan sangat membantu pihak berwajib melakukan Analisis lebih tepat dan terinci lagi,” katanya.
Menurut Roy Suryo, teknologi memang bisa sangat membantu dengan tujuan pemasangan dan penerapan yang tepat.
“Dash Cam di Kecelakaan Maut KM 58 kemarin. Namun teknologi bisa juga seperti "Kotak Pandora" yang berisi hal2 negatif bagi manusia bila memang dibuat untuk tujuan dan aplikasi yang kurang baik.
“Sebagaimana tulisan-tulisan saya sebelumnya tentang SIREKAP di Pemilu 2024. At last but not least, Manusia diberi akal dan pikiran oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, Manfaatkanlah sebaik2nya utk kemaslahatan bukan kemudharatan.***