KONTEKS.CO.ID - Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) menyebut kesiapan dan mitigasi risiko penyelengara Pemilu masih sangat lemah.
Direktur DEEP Indonesia Neni Nur Hayati mengatakan, tidak adanya kesiapan dan mitigasi risiko akan menyebabkan terjadinya pelanggara Pemilu.
"Menyebabkan terjadinya dugaan pelanggaran administrasi," katanya kepada wartawan, Kamis, 15 Februari 2024.
[irp posts="240646" ]
Dia mengungkapkan permasalahan pemungutan suara tidak hanya ada di pengurus TPS. Namun, dari pihak KPU di setiap tingkatan.
"Karena ada hal-hal penyebab masalahnya yang terjadi di tingkat TPS juga disebabkan oleh KPU Kabupaten/Kota bahkan KPU RI," jelasnya.
[irp posts="240730" ]
Menurut DEPP, permasalahan yang timbul itu karena tidak adanya kesinambungan antara KPPS dengan KPU di seluruh tingkatan.
"Hal ini disebabkan karena kelalaian dan sistem di penyelenggara Pemilu yang tidak terintegrasi," tandasnya.***