nasional

Pimpinan DPR Temui Jemaah Haji Lansia Tidur Samping Toilet di Mina

Kamis, 29 Juni 2023 | 20:59 WIB
Jemaah haji lansia tidur di luar tenda di Mina.

KONTEKS.CO.ID - Viral jemaah haji lansia harus tidur di luar tenda di Mina akibat kapasitas tenda atau pemondokan jemaah yang tidak dapat menampung seluruh jemaah. Selain itu, fasilitas yang lain seperti kasur saat puncak haji 2023 juga terbatas.

Pimpinan DPR  Sufmi Dasco Ahmad yang masuk dalam Timwas Haji, juga mendapati banyak jemaah lansia yang terpaksa tidur di samping toilet.

Saat mengunjungi jemaah di Mina pada Kamis, 29 Juni 2023, Dasco banyak mendapati jemaah lansia harus tidur di luar tenda atau pemondokan jemaah. 

Dasco mendapat laporan dari jemaah bahwa saat malam hari lorong-lorong antara tenda jemaah banyak digunakan untuk tidur, karena kapasitas di dalam tenda tidak memadai. Kondisi ini terjadi di Maktab 42, dan Dasco memastikan akan menyampaikan kondisi ini kepada pantia haji.

“Segera kami sampaikan kepada panita haji untu segera ada penanganan secara cepat,” kata Dasco di Madina.

Layanan di Mina dan Muzdalifah Tanggung Jawab Mashariq


Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief menyesalkan kelambanan Mashariq dalam menyiapkan layanan jemaah haji di Muzdalifah dan Mina. 

Proses pemberangkatan jemaah dari Muzdalifah ke Mina mengalami keterlambatan. Kini, layanan konsumsi di Mina juga tidak terdistribusi dengan baik dan lancar. Potensi lainnya adalah ketersediaan kasur yang tidak sesuai jumlah jemaah.

"Kita sudah sampaikan protes keras ke Mashariq terkait persoalan yang terjadi di Muzdalifah. Kita juga meminta agar tidak ada persoalan dalam penyediaan layanan di Mina," tegas Hilman di Mina. 

"Kita akan terus kawal ini, agar Mashariq bergerak lebih cepat dalam penyiapan layanan bagi jemaah haji," lanjutnya.

Protes keras disampaikan ke Mashariq, lanjut Hilman, karena penyediaan layanan di Arafah - Muzdalifah - Mina (Armina) sepenuhnya menjadi tanggung jawab mereka. Mekanisme ini juga dilakukan oleh semua negara, proses penyediaan layanan dalam skema kemitraan dengan otoritas Mashariq.

"Jadi di Armina, sepenuhnya penyediaan layanan dilakukan Mashariq. Karenanya, kita minta agar semua hak jemaah haji Indonesia bisa diberikan dengan baik," tegasnya.

Hilman minta Mashariq dapat mengambil keputusan cepat dalam mengantisipasi setiap potensi munculnya masalah. Sehingga, potensi yang ada bisa segera diselesaikan dan tidak merugikan jemaah. 

"Mashariq tentu tahu kalau Indonesia adalah jemaah haji terbesar. Mestinya ada skema mitigasi yang lebih komprehensif dan cepat," jelasnya.

Hilman mengakui bahwa ruang yang tersedia di Mina bagi jemaah haji sangat terbatas. Setiap jemaah, hanya mendapat ruang pada kisaran 0,8 m2. Namun, kondisi yang semacam ini memang terjadi setiap tahun, sejak puluhan tahun lalu. 

"Bahkan, ijtihad ulama dalam menetapkan Mina Jadid menjadi bukti bahwa sempitnya ruang Mina sudah dirasakan dan menjadi diskursus sejak dulu," ujar Hilman.***

Tags

Terkini