KONTEKS.CO.ID - Hasil survei sikap pelayanan kepolisian menjaga rumah dan kendaraan bermotor yang ditinggalkan warga saat mudik Lebaran 2023 disampaikan Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia.
Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia menyebut, 83,3 persen masyarakat puas dengan pelayanan kepolisian menjaga rumah dan kendaraan bermotor yang ditinggalkan saat mudik.
Dalam survei yang digelar Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, para responden diberi sejumlah pertanyaan.
Pertanyaannya, 'Apakah Ibu/Bapak tahu atau pernah dengar tentang pelayanan Kepolisian untuk menjaga rumah atau kendaraan bermotor yang ditinggalkan mudik?'.
Hasilnya, 63,7 persen warga mengaku tahu pelayanan tersebut.
"Yang tahu masih sedikit, artinya ini masukan untuk pihak kepolisian, tahun depan sosialisasinya harus lebih masif, karena hanya 29,3 persen yang tahu," ungkap peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam keterangan pers virtual, Minggu 14 Mei 2023.
"Di kalangan pemudik tingkat awareness di kebijakan ini pelayanan ini lebih tinggi, tapi over all sepertiga ya baru tahu," imbuhnya.
Berikut hasil lengkap survei Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia:
Semua responden
- Ya tahu: 29,3 persen
- Tidak tahu:70,7 persen
Khusus yang mudik
- Ya tahu: 36,3 persen
- Tidak tahu:63,7 persen
Kemudian pertanyaan, 'Apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju Kepolisian memberikan layanan untuk menjaga rumah atau kendaraan bermotor yang ditinggalkan mudik?'.
Hasilnya, 84,7 persen warga yang melakukan mudik menyebut setuju.
Hasilnya:
Semua responden
- Ya setuju: 82,5 persen
- Kurang/tidak setuju: 12,2 persen
- Tidak tahu/tidak jawab: 5,2%
Khusus yang mudik
- Ya setuju: 84,7 persen
- Kurang/tidak setuju: 13,8 persen
- Tidak tahu/tidak jawab: 1,5%
Selanjutnya, responden diberi pertanyaan 'Apakah puas dengan pelayanan polisi untuk menjaga rumah dan kendaraan bermotor yang ditinggalkan mudik?'.
Hasilnya, 83,3 persen masyarakat disebut puas dengan pelayanan polisi.
Lantas, responden diberi pertanyaan 'Jika Lebaran kemarin Ibu/Bapak mudik ke kampung halaman, apakah Ibu/Bapak mendapat pelayanan dari Kepolisian untuk menjaga rumah atau kendaraan bermotor ketika ditinggalkan mudik?'.
Hasilnya:
- Ya: 14,6 persen
- Tidak: 83,8 persen
- Tidak tahu/tidak jawab: 1,7 persen
Pertanyaan berikutnya, 'Jika ya, apakah Ibu/Bapak puas atau kurang/tidak puas dengan pelayanan tersebut?'.
Hasilnya:
- Puas: 83,3 persen
- Kurang/tidak puas: 6,8 persen
- Tidak tahu/tidak jawab 9,9 persen
Indikator Politik Indonesia juga merilis survei evaluasi terhadap kinerja polisi lalu lintas selama arus mudik/balik Lebaran 2023.
Hasilnya, warga menilai polisi lalu lintas yang bertugas selama arus mudik/balik ramah 77,3 persen, kemudian komunikatif 72,5 persen, dan membantu 83,2 persen, evaluasi yang lebih positif diberikan oleh kelompok pemudik.
"Khusus yang mudik, evaluasi terhadap keramahan polisi lebih tinggi lagi, meskipun masih ada 8,2 persen responden yang mengaku polisi kita kurang ramah," kata Burhanuddin.
Selanjutnya, responden diberi pertanyaan 'Apakah polisi lalu lintas yang bertugas selama arus mudik/balik Lebaran tahun ini ramah atau kurang/tidak ramah?'
Hasilnya:
Responden khusus yang mudik
- Ramah: 83,8 persen
- Kurang/tidak ramah: 11,3 persen
- Tidak tahu/tidak jawab: 4,8 persen
Responden juga diberi pertanyaan 'Apakah polisi lalu lintas yang bertugas selama arus mudik/balik Lebaran tahun ini komunikatif atau kurang/tidak
komunikatif?'.
Hasilnya:
Responden khusus yang mudik
- Komunikatif: 78,6 persen
- Kurang/tidak komunikatif: 13,8 persen
- Tidak tahu/tidak jawab: 7,5 persen.
Kemudian, responden diberi pertanyaan 'Apakah polisi lalu lintas yang bertugas selama arus mudik/balik lebaran tahun ini membantu atau kurang/tidak
membantu?'.
Hasilnya:
Responden khusus yang mudik:
- Membantu 86,9 persen
- Kurang/tidak membantu: 8,1 persen
- Tidak tahu/tidak jawab: 5,0 persen
Survei ini digelar pada 30 April-6 Mei 2023 terhadap 1.218 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Survei dilakukan melalui telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digit dialing (RDD) yakni teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Adapun margin of error survei +/- 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.***