Diharapkan pada tahun 2026 ketika para taruna menyelesaikan pendidikan akan melahirkan sosok-sosok perwira TNI-Polri yang mampu berjuang bersama dalam rangka mempererat kebhinekaan guna mewujudkan Indonesia Maju.
Mantan Kadiv Propam ini mengungkapkan bahwa para taruna memiliki peran yang sangat penting dalam rangka mewujudkan Indonesia Maju. Pada tahun 2030 sampai 2035 ketika bangsa Indonesia akan memetik manfaat dari momen bonus demografi dan pada saat itu lulusan taruna 2022 sudah menyandang pangkat kapten atau AKP sebagai motor organisasi yang memimpin langsung personel di lapangan.
"Bukan hanya itu, pada tahun 2045 ketika Visi Indonesia Emas terwujud, rekan-rekan sudah berpangkat Letkol atau AKBP dan akan menduduki jabatan strategis, seperti kapolres, dandim serta danyon yang memimpin personel dalam jumlah besar," kata Kapolri.
Mantan Kabareskrim Polri itu juga mengingatkan para taruna harus terus menempa diri karena salah satu kunci utama guna memetik manfaat dari bonus demografi dan mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 adalah dukungan sumber daya manusia Indonesia yang unggul.
Kapolri memahami menempuh pendidikan sebagai seorang taruna bukanlah perjalanan yang mudah. Dibutuhkan semangat dan pengorbanan dalam menempuh pendidikan sehingga dapat menjadi perwira tangguh dan memiliki resiliensi yang tinggi untuk bertahan menghadapi segala tantangan.
"Saya berpesan kepada para taruna sekalian agar terus mengasah tiga kompetensi, meliputi kompetensi teknis, leadership dan etika, serta latihlah diri untuk menerapkan servant leadership, yaitu pemimpin teladan yang menempatkan anggota maupun masyarakat sebagai prioritas utama,” katanya.
Selain itu, lanjut Kapolri, para taruna diingatkan untuk terus membiasakan berbuat baik dalam keseharian, sehingga nantinya para taruna memiliki sifat pribadi yang unggul. Seperti perkataan dari petinju legendaris Muhammad Ali yang mengatakan "saya benci setiap menit dalam berlatih, tapi saya berkata jangan menyerah, menderitalah sekarang dan nikmati sisa hidupmu sebagai juara."
Sigit meyakini para taruna kelak akan menjadi perwira yang berkarakter karena memiliki kompetensi, kepemimpinan dan sifat pribadi yang unggul. Ibarat sebuah patung yang melalui proses pemahatan yang panjang agar menjadi mahakarya yang indah. Para taruna juga harus melalui proses pendidikan yang berat agar menjadi sosok perwira yang kehadirannya selalu diharapkan, karena dapat bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara.