KONTEKS.CO.ID – Di Tengah serangan terhadap partai Nasdem karena mencapreskan Anies Baswedan untuk Pemilu 2024, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyatakan partainyalah yang paling loyal terhadap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.
Paloh mencontohkan bentuk loyalitas Nasdem terhadap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf diantaranya terkait kenaikan harga BBM bersubsidi. Dimana Nasdem menjadi partai yang pertama dari tujuh partai koalisi pemerintah yang mendukung.
"Enam fraksi tidak sepakat, hanya satu fraksi yang sepakat. Ini kalau tidak fraksi yang paling tolol atau paling loyalis, tidak mungkin begini. Jadi terjemahkan saja, Nasdem ini partai tolol atau paling loyalis kepada Jokowi. Silahkan terjemahkan," kata Paloh Surya Paloh saat launching Nasdem Memanggil yang disiarkan Youtube Nasdem, Senin 17 Oktober 2022 malam
Paloh mengungkapkan, Nasdem melihat kebijakan Presiden Jokowi tersebut tepat dalam kondisi saat itu. Karena itu, kebijakan tersebut bisa diterapkan untuk menjaga keberlanjutan pembangunan.
"Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf mengambil sebuah kebijakan strategis, yang luar biasa, untuk apa? Untuk mengambil faedah yang lebih berarti bagi continuity pembangunan bangsa ini, mengurangi subsidi BBM. Mengurangi subsidi BBM, itu artinya kenaikan harga. Apa yang ada dalam pemikiran Nasdem? Tepatkah itu? Nasdem menganggap itu kebijakan yang tepat," paparnya.
Karena dianggap kebijakan paling tepat, kata Paloh, Nasdem memberikan dukungan sepenuhnya dan setulus-tulusnya kepada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf atas kebijakan tersebut. Namun Paloh heran dari 7 fraksi koalisi pemerintahan, hanya Nasdem yang menyatakan setuju.
"Karena dianggap kebijakan yang tepat, Nasdem memberikan dukungannya yang setulus-tulusnya, sepenuhnya, tetapi aneh bin ajaib, kalau di sidang dewan sana, dari 9 fraksi, ada 7 fraksi partai koalisi pemerintahan, hanya satu yang mengatakan jalan terus pemerintah dengan kebijakan kenaikan BBM ini," ungkapnya.