nasional

Kasus Teddy Minahasa Momentum Polri Berbenah, jika Tidak Akan Merusak Kinerja Jokowi

Minggu, 16 Oktober 2022 | 15:39 WIB
Kasus Teddy Minahasan momentum reformasi kultural institusi Polri


KONTEKS.CO.ID - Ketua Setara Institute Herdardi mendorong percepatan reformasi Polri yang komprehensif, berbasis bukti (evidence based) dan berkelanjutan pasca kasus Teddy Minahasa, Ferdy Sambo dan kasus lainnya.





Kasus Teddy Minahasa harus menjadikan Polri lebih solid, profesional, berintegritas dalam menjalankan mandat, sebagaimana pesan Persiden Jokowi.





"Karena jika tidak berbenah, pada akhirnya, kinerja Polri juga akan merusak kinerja Jokowi, karena Jokowi adalah atasan Kapolri," kata Herdardi, Minggu 16 Oktober 2022.





Pernyataan Hendardi itu menyikapi pengarahan langsung Presiden Jokowi terhadap 559 pejabat Polri dari unsur Mabes Polri, Polda dan Polres di Istana Negara.





Herdardi menilai pengarahan tersebut adalah agenda luar biasa yang menggambarkan kegeraman presiden atas kinerja institusi Polri menjalankan mandat konstitusionalnya menjaga keamanan, memberikan perlindungan dan pelayanan masyarakat dan menegakkan hukum.





"Pengarahan massal seperti ini tampaknya kali pertama terjadi bagi Polri di masa Jokowi. Meskipun geram, Jokowi sesungguhnya masih sangat mempercayai Jenderal Listyo Sigit Prabowo mampu memimpin reformasi Polri," kata Hendardi.





Sama seperti banyak kementerian yang menghibur diri dan menghibur atasannya, yakni presiden, dengan menunjukkan kinerja melalui survei-survei kepuasan yang sangat generalis, bias dan tidak purposive kepada ahli yang menguasai isu terkait, institusi Polri juga terjebak dengan prosentase kepercayaan publik yang fluktuatif tanpa lebih dalam mendeteksi persoalan akut dan fundamental yang menuntut penyikapan holistik dan berkelanjutan.


Halaman:

Tags

Terkini