nasional

1,3 Miliar Data Registrasi SIM Card Bocor, Kominfo Salahkan Operator Seluler

Senin, 5 September 2022 | 16:02 WIB
Kebocoran data 1,3 miliar registrasi SIM Prabayar dijual seharga USD50.000 di forum darkweb. Foto: tangkapan layar



"Bahwa benar ada kebocoran itu adalah kesalahan dari pengendali. Tapi yang dibocorkan datanya juga perlu, ini seolah-olah yang membocorkan pahlawan, itu yang dibocorkan data-data kita juga, makanya kami undang cyber crime, ini juga harus ditindak," tambahnya.





Operator seluler mulai saat ini masing-masing juga harus mengidentifikasi data-data penggunanya yang ikut bocor. Setelah berhasil mengidentifikasi, mereka harus mengumumkan ke publik bagian mana dari sistemnya yang bermasalah sehingga datanya bisa bocor.





"Indonesia sedang banyak serangan, jadi harus bahu membahu. Jadi seolah-olah ini hanya satu sisi. Tapi ada dua pelanggaran, satu pelanggaran administrasi dan satu lagi pelanggarna pidana. Yang pidananya ini seolah-olah tidak pernah dijelaskan ke publik," pungkasnya.





Sebelumnya diberitakan,ada kebocoran data pribadi milik warga RI yang diperjualbelikan di salah satu situs hacker. Data adalah hasil registrasi ulang SIM Card yang diunggah oleh sebuah akun bernama Bjorka di forum breached.to.





Bjorka mengklaim mengantongi 1.304.401.300 data registrasi kartu SIM (87 GB) yang berisi nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon, operator seluler yang digunakan dan tanggal penggunaan.


Halaman:

Tags

Terkini