KONTEKS.CO.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih terus memperbarui data korban banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatra Utara (Sumut) dan Sumatra Barat (Sumbar).
Data terbaru dashboard BNPB tertulis, korban meninggal dunia bencana dahsyat di Pulau Sumatra itu bertambah satu orang menjadi 962 jiwa.
Kemudian, korban yang hingga kini masih hilang tercatat sebanyak 291 jiwa dan 5 ribu warga mengalami luka-luka.
Baca Juga: Pertempuran Thailand-Kamboja Meluas di Sepanjang Perbatasan yang Disengketakan
Bencana tersebut juga menyebabkan sebanyak 1.200 fasilitas umum rusak. 425 rumah ibadah rusak dan 192 fasilitas kesehatan rusak.
Lalu, ada 534 fasilitas pendidikan juga masih mengalami kerusakan. Dan, 497 jembatan dan 234 gedung perkantoran rusak.
BNPB juga melaporkan, sebanyak 156,500 ribu rumah warga di Aceh, Sumut dan Sumbar rusak diterjang banjir bandang dan tanah longsor.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah mengeluarkan perintah terbaru terkait penanganan paska bencana di Aceh, Sumut dan Sumbar.
Prabowo memerintahkan, aliran listrik pulih paling lama pada Minggu 7 Desember 2025 malam.
Baca Juga: The Price of Confession, Potret Carut Marut Hukum: 9 Bukti Penting Diabaikan Jaksa dan Polisi
Perintah tersebut disampaikannya saat memimpin rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu 6 Desember 2025.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan, di Sumbar aliran listrik sudah hampir menyala seluruhnya.
Sementara di Sumut, masih ada beberapa titik, seperti di Langkat dan Tapanuli, yang listriknya belum menyala.
"Demikian juga di beberapa wilayah di Aceh. Presiden pun memerintahkan paling lambat besok (hari ini, red) malam, listrik harus sudah menyala seluruhnya," ujar Teddy Indra Wijaya dalam keterangan unggahan di akun Instagram resmi, Minggu 7 Desember 2025.