Menurut Ikrar, alasan utama Budi Arie karena Gerindara merupakan partai penguasa dengan harapan bisa melindungi dari sentuhan aparat penegak hukum dalam kasus dugaan judi online (judol).
"Kasus judi online yang terus masih menyatakan bahwa dia juga terlibat," ujarnya.
Dugaan keterlibatan pria yang karib disapa Muni itu, lanjut dia, ketika menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) di era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
"Jelas Partai Grindra ini adalah partai penguasa yang tentunya bisa melindungi Budi Arie Setiadi," ucapnya.
Muni diduga mempunyai 'kartu mati' sejumlah pihak yang juga diduga terlibat jika kasusnya sampai diusut penegak hukum.
"Kita juga tahu bahwa Budi juga katanya mau membuka kasus yang ada di dalam persoalan judi," katanya.
Adapun nama-nama yang sempat disebut Muni, lanjut Ikrar, di antaranya Kapolri ataupun para petinggi Polri lainnya.
"Demikian juga ada berapa judi online besar, yang kalau enggak salah, dia menyebut ada lima dan kemudian semuanya akan dibuka selebar-lebarnya," ucap Ikrar.
Ia menilai, Muni lebih memilih Gerindra karena partai besutan Prabowo Subianto itu tentunya lebih memberikan kenyamanan politik bagi dia.
"Ketimbang Partai Solidaritas Indonesia [PSI] yang kita tahu masih partai yang sangat kecil dan belum memiliki kekuatan apapun," tandasnya.***