KONTEKS.CO.ID – Putra Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Eric Trump, akhirnya buka suara terkait momen mikrofon terbuka (hot mic) yang viral di KTT Perdamaian Gaza antara ayahnya dan Presiden RI Prabowo Subianto.
Dalam rekaman tersebut, Prabowo terdengar meminta kepada Presiden Trump agar bisa bertemu dengan Eric.
Permintaan itu menimbulkan perbincangan luas karena Eric bukan pejabat pemerintah, melainkan Wakil Presiden Eksekutif Trump Organization.
Baca Juga: 10 Tahun Perjalanan SEVENTEEN: Disney Plus Siap Rilis Dokumenter Emosional OUR CHAPTER November Ini!
Itu adalah perusahaan keluarga yang memiliki kepentingan bisnis di Indonesia.
Dalam wawancara dengan Real America’s Voice pada Kamis (16/10/2025), Eric menjelaskan konteks di balik pembicaraan tersebut.
“Saya punya dua proyek di Indonesia. Kami memulainya pada 2014 dan 2015, lapangan golf yang luar biasa di dekat Jakarta, di lereng gunung berapi. Saya belum pernah bertemu Presiden (Prabowo) sebelumnya,” ujarnya.
Baca Juga: BP BUMN dan Danantara Harus Selesaikan Utang Kereta Cepat Whoosh
Ia menambahkan proyek kedua ada di Bali, berupa pembangunan hotel yang segera dimulai.
“Saya sering ke sana dulu untuk mengelola tim kami, tapi belum pernah bertemu presidennya,” katanya.
Eric menegaskan dirinya tidak terlibat dalam politik di Indonesia, tetapi mengaku cukup terkejut saat namanya disebut Prabowo.
Baca Juga: Cerita di Balik Kebakaran Kapal Tanker MT Federal II, Sudah Telan 14 Korban Jiwa Sejak Juni
Dalam wawancara terpisah, jurnalis CNN Kaitlan Collins menekan Eric soal potensi konflik kepentingan di balik perbincangan itu.
Menjawab pertanyaan itu, Eric Trump menegaskan ada “tembok besar” yang memisahkan ayahnya dari urusan bisnis.