nasional

BNPB: 2.562 Bencana Terjadi hingga Oktober 2025, Banjir Jadi Ancaman Utama

Senin, 13 Oktober 2025 | 21:36 WIB
Lebih 2.500 bencana terjadi hingga Oktober 2025, banjir masih jadi ancaman utama (Foto: Pexels)

KONTEKS.CO.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, ribuan peristiwa bencana telah terjadi di Indonesia sepanjang awal tahun hingga pertengahan Oktober 2025.

Data ini menunjukkan bahwa bencana hidrometeorologi, terutama banjir, masih menjadi ancaman paling dominan bagi masyarakat.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa hingga Senin, 13 Oktober 2025 tercatat 2.562 kejadian bencana di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: Hujan Petir Intai Jabodetabek pada Sore hingga Malam Hari, Waspada Pohon Tumbang!

“Rekapitulasi kejadian bencana hingga 13 Oktober 2025 sebanyak 2.562 kejadian, tetapi biasanya setelah dilakukan verifikasi dan validasi pada akhir tahun, angkanya bisa mencapai sekitar 5.000 kejadian.

Dominan banjir (1.281 kejadian) karena memasuki musim basah,” ungkap Muhari dalam keterangan tertulisnya.

Banjir Lebih Dominan

Muhari merinci bahwa banjir menjadi jenis bencana yang paling sering terjadi tahun ini dengan 1.281 kejadian.

Selain itu, cuaca ekstrem dan kebakaran hutan serta lahan (karhutla) juga memberikan kontribusi besar terhadap tingginya jumlah bencana.

Baca Juga: BMKG: Indonesia Siaga Cuaca Ekstrem dan Hujan Es di Periode Pekan Pertama Oktober

Berdasarkan data BNPB, cuaca ekstrem terdapat 524 kejadian, karhutla (501 kejadian), tanah longsor (188 kejadian), Kekeringan (30 kejadian), gelombang pasang dan abrasi (14 kejadian).

Angka ini menunjukkan bahwa ancaman bencana masih tersebar luas dengan karakteristik beragam, terutama saat memasuki musim hujan di banyak wilayah Indonesia.

Puluhan Ribu Rumah Rusak

Bencana sepanjang Januari-Oktober 2025 menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur dan tempat tinggal warga. Tercatat 30.859 unit rumah mengalami kerusakan, dengan rincian; 4.490 unit rusak berat, 6.971 unit rusak sedang, 19.398 unit rusak ringan.

Tak hanya permukiman, 585 fasilitas publik juga terdampak, yang meliputi 333 satuan pendidikan, 209 rumah ibadah, 43 fasilitas kesehatan.

Halaman:

Tags

Terkini